Rapor Manis BYD di Indonesia, Terjual 55 Ribu Unit di Bawah 2 Tahun

kumparan.com
13 jam lalu
Cover Berita

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di industri otomotif Indonesia pada awal 2024, BYD telah mencatatkan pertumbuhan fenomenal.

PT BYD Motor Indonesia selaku pemegang merek BYD dan Denza di Tanah Air mulai berkiprah secara nasional pada 18 Januari 2024 lalu.

Namun figur penjualan baru tercatat sejak Juni 2024. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 55.580 unit BYD telah terjual secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) sepanjang 17 bulan, dari Juni 2024 hingga November 2025.

Enam bulan pertama, bisa dibilang masa penjajakan, torehan BYD cenderung stabil di kisaran 1.500 sampai 3.000 unit per bulan. Langsung menyaingi Hyundai yang saat itu jadi pemain dominan di segmen mobil listrik (BEV) nasional.

Penjualan ritel (dari diler ke konsumen) pun sama, capaian terus positif. Periode Juni 2024 sampai November 2025 mampu membukukan total 53.253 unit.

Penuhi berbagai segmen

Agresivitas BYD tak berhenti, memasuki tahun 2025 BYD memperkuat senjata dengan meluncurkan MPV premium listrik pertama di Indonesia, Denza D9.

Tanpa basa-basi, ia langsung mendapat sambutan positif dari konsumen. Sejak meluncur pada Januari 2025, Denza sudah memperoleh 7.176 unit secara wholesales dan 7.047 unit di penjualan ritel.

Portofolio produk BYD di Tanah Air pun terbilang lengkap. Mulai dari city car dengan BYD Atto 1, hatchback BYD Dolphin, BYD Atto 3 di segmen compact SUV, BYD Seal di sedan premium, MPV 7-seater diisi BYD M6, serta SUV coupe dengan BYD Sealion 7.

Nah, produk teranyarnya, BYD Atto 1 muncul tanpa aba-aba, mengobrak-abrik pasar dengan value for money tinggi. Harga tipe terendah tak sampai Rp 200 juta dengan daya tempuh mencapai 300 kilometer (NEDC).

Harga yang ditawarkan, fitur yang ditanamkan, dan desain ke arah sporty sontak jadi magnet bagi konsumen. Bahkan angkanya terbilang fantastis, 9.396 unit di bulan Oktober dan 8.333 unit pada November 2025.

Jika dijumlah, hanya dalam periode dua bulan, sudah sebanyak 17.729 unit wholesales. Artinya, BYD Atto 1 memegang 31,9 persen dari keseluruhan pangsa pasar BYD dari Juni 2024 hingga November 2025.

Angka impor tertinggi

Penjualan BYD di Indonesia ditopang oleh kebijakan insentif impor BEV dengan komitmen investasi, sesuai Peraturan Menteri Investasi Nomor 1 Tahun 2024, meliputi bebas bea masuk dan gratis PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

Oleh karena itu, BYD bisa mengimpor ribuan unit tanpa ragu harga akan melambung tinggi. Dalam periode 22 bulan, PT BYD Motor Indonesia melakukan importasi sebanyak 68.220 unit mobil listrik dari China.

Berdasarkan beleid Permeninves Nomor 1 Tahun 2024 tersebut, BYD harus mulai lokalisasi mulai tahun 2026 di pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Saat ini fasilitas tersebut masih tahap pembangunan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pantai sebagai Ruang Pelarian dari Riuh Kehidupan
• 2 jam lalukumparan.com
thumb
KPK: Proyek Pengadaan di Pemkab Bekasi Masuk Kategori Rawan Korupsi
• 1 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Perang Perbatasan Mereda, Thailand dan Kamboja Sepakati Gencatan Senjata
• 19 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
ICW Kritik KPK Butuh 1 Tahun Sampaikan SP3 Kasus Tambang Rp 2,7 Triliun
• 13 jam laludetik.com
thumb
Polemik UMP 2026, Pramono Anung Respons Demo Buruh dan Tegaskan Kenaikan Sudah Disepakati
• 5 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.