JAKARTA, KOMPAS.com - Romo Mudji Sutrisno telah berpulang. Sahabat mengenang pastor sekaligus budayawan tersebut semasa hidup.
Ketua Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Simon Petrus Lili Tjahjadi, mengenang koleganya tersebut sebagai orang yang mencintai kebijaksanaan.
“Beliau saya kenang sebagai sahabat dalam filsafat yang selalu saja berusaha, dengan aneka talenta yang ia miliki, memasyarakatkan filsafat dengan memfilsafatkan masyarakat,” kata Lili kepada Kompas.com, Senin (29/12/2025).
Baca juga: Romo Mudji Sutrisno Wafat, Karangan Bunga Penuhi Kapel Kolese Kanisius
Hingga akhir hayatnya, Mudji Sutrisno yang merupakan doktor bidang filsafat dari Universitas Gregoriana, Italia, itu tercatat sebagai pengajar di STF Driyarkara, Jakarta.
Dia juga mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan pascasarjana Universitas Indonesia (UI).
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=kabar duka, obituari, mudji sutrisno, mudji sutrisno meninggal dunia&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yOS8wOTE2NDcxMS9tdWRqaS1zdXRyaXNuby1kYWxhbS1rZW5hbmdhbi1wYXN0b3ItY3VtLWFobGktZmlsc2FmYXQteWFuZy1wZW51aC1lbXBhdGk=&q=Mudji Sutrisno dalam Kenangan: Pastor cum Ahli Filsafat yang Penuh Empati§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Lili mengenal Mudji Sutrisno sejak tahun ’80-an, saat Mudji baru kembali dari Roma dan Lili menjadi mahasiswa STF Driyarkara.
Lili adalah murid Mudji Sutrisno saat Mudji baru menjadi dosen.
“Gaya bicaranya lugas, tapi kosa kata dan diksi yang dipakai cenderung susastrawi. Padahal bahasa filsafat amat ketat dengan logika, koherensi, dan sistematika. Ada kemiripan dengan gaya Romo Mangunwijaya. Saya langsung mengendus ‘Itu gaya khasnya! Bisa mudah masuk ke publik’,” kata Lili.
Baca juga: Profil Romo Mudji Sutrisno: Rohaniwan Sekaligus Budayawan
Sejak saat itu, Romo produktif berkiprah di pelbagai bidang. Tulisannya banyak muncul di media massa, buku-buku dihasilkan, dan pembahasannya merentang pada ranah yang luas.
Mudji Sutrisno juga menghasilakn karya dalam bentuk lukisan-lukisan.
“Dan betul! Sejak 1980-an itu ia berkiprah ke sana-sini, sastra, politik, budaya, agama, dan sebagainya,” kata Lili.
Lili dan Mudji punya kesamaan minat yakni Filsafat Timur. Mudji lama mengampu materi Filsafat India sebagai dosen di STF Driyarkara sejak masa mudanya.
Lili mengenang karya-karya Mudji Sutrisno dan yang berkesan adalah karyanya tentang Zen Buddhisme. Ada buku Mudji Sutrisno berjudul “Zen Buddhis: Ketimuran dan Paradoks Spiritual” tahun 2002 dan “Zen dan Fransiskus” tahun 1983.
“Selamat jalan, sahabat!” ucap Lili.
Alumni STF Driyarkara dan mantan Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, mengenang Mudji Sutrisno sebagai sosok yang mencintai kepentingan publik.





