Nilai tukar rupiah melemah 0,22% ke level 16.782 per dolar AS pada perdagangan Senin (29/12). Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah hari ini terpengaruh kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
“Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, terbebani prospek kebijakan pelonggaran pemerintah dan BI,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (29/12).
Lukman mengatakan pergerakan rupiah juga masih akan fluktuatif atau bergejolak hingga akhir tahun ini. Hal ini dikarenakan perdagangan akan sepi hingga akhir 2025.
“Rupiah akan berada di level 16.700 per dolar AS hingga 16.800 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah berada di level 16.772 per dolar AS, melemah 27 poin dibandingkan penutupan pekan lalu. Kurs rupiah semakin melemah ke level 17.782 per dolar A hingga pukul 10.10 WIB.
Senada, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan hal yang sama. “Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di level Rp 16.760 per dolar AS hingga Rp 16.790 per dolar AS,” kata Ibrahim.
Namun, Ibrahim menilai saat ini koordinasi kebijakan fiskal dan moneter Pemerintah Indonesia semakin solid. Hal ini memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah risiko global yang masih membayangi.
“Dengan pondasi makroekonomi yang lebih seimbang, Indonesia memasuki 2026 dengan ruang yang lebih besar untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujar Ibrahim.


