Bisnis.com, SURABAYA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan bahwa konflik yang sempat terjadi pada internal organisasi yang dipimpinnya itu dinyatakan telah berakhir.
Situasi antarpihak yang sempat berseteru pun saat ini diklaim telah mencair. Gus Yahya, sapaan akrabnya, bahkan sudah dapat bercanda lepas dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Nikmat sekali hubungan, suasana sangat cair, dan kita bisa bertukar guyonan dengan riuh rendah. Wah, sudah (bercanda dengan Gus Ipul), enggak karu-karuan. Bisa ledek-ledekan lagi, enak, Alhamdulillah," ucap Gus Yahya dikutip Senin (29/12/2025).
Gus Yahya menjelaskan, fokus utama pertemuan tersebut adalah silaturahmi antarstruktural untuk memulihkan kembali ikatan batin di antara segenap petinggi PBNU.
"Alhamdulillah pertemuan memang dirancang sebagai pertemuan silaturahim untuk memulihkan ikatan batin di antara teman-teman PBNU semuanya. Semuanya diundang, dan tidak ada pembicaraan substansial, kita pokoknya nyambung kembali, menguatkan kembali ikatan batin kita," tegasnya.
Meski berlangsung secara tertutup, Gus Yahya mengklaim pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang luwes tanpa agenda formal yang berat.
Baca Juga
- Islah, Gus Yahya Tegaskan Posisi Sekjen PBNU Kembali Diduduki Gus Ipul
- Rencana Muktamar NU, Gus Ipul Tunggu Keputusan Rais Aam dan Ketum PBNU
- Rais Aam dan Gus Yahya Sepakat Gelar Muktamar ke-35 Usai Konflik Pemakzulan Ketum PBNU
Para pengurus yang hadir melaksanakan selawatan serta doa bersama dan dilanjutkan dengan jamuan makan.
Gus Yahya menekankan bahwa segenap struktural PBNU telah bersepakat untuk menjaga kebersamaan mereka hingga akhir masa khidmat, sebagaimana komitmen yang dimandatkan kepada mereka ketika masa awal memimpin PBNU.
"Acaranya selawatan lalu makan bersama, dan pokoknya sepakat, kita dulu berangkat bersama, kita akan bersama terus sampai akhir," tambahnya.
Mengenai struktural kepengurusan PBNU yang sempat berubah ketika dinamika yang terjadi, Gus Yahya mengatakan bahwa segala keputusan organisatoris telah tuntas melalui pertemuan di Pondok Pesantren Lirboyo beberapa waktu silam.
Namun, Gus Yahya menyadari konflik yang sempat terjadi tersebut memang meninggalkan dampak psikologis yang perlu disembuhkan. Salah satunya melalui pelaksanaan forum yang lebih cair.
"Ya kalau itu kan sudah Lirboyo kemarin. Lirboyo, keputusan Lirboyo itu. Nah, tinggal bagaimana, ya namanya kemarin ada gejolak seperti itu kan tentu ada psikologi-psikologi yang harus dipulihkan. Nah, ini Alhamdulillah bisa tercapai," pungkasnya.




