Bantuan Kemanusiaan Pertamina Terus Mengalir hingga Sebulan Pascabencana Sumatra

jpnn.com
8 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com - Satu bulan setelah bencana melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, upaya pemulihan masih terus berjalan.

Di tengah tantangan akses dan infrastruktur, Pertamina terus hadir memberikan bantuan kemanusiaan hingga menjangkau masyarakat wilayah terisolasi.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Kembali Salurkan BBM ke Aceh Lewat Jalur Darat, Tempuh Perjalanan Hingga 7 Jam

Sejak 25 November 2025, Pertamina bergerak cepat menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana.

Bantuan tersebut mencakup bahan pokok dan makanan siap saji, perlengkapan logistik, kebutuhan kesehatan, hingga dukungan energi untuk menopang layanan vital dan aktivitas masyarakat.

BACA JUGA: Tembus Jalur Darat, 7 Mobil Tangki Pertamina Pasok BBM ke SPBU Bener Meriah

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron menjelaskan bantuan kemanusiaan yang terus mengalir ke wilayah terdampak bencana Aceh, Sumut dan Sumbar merupakan wujud kehadiran dan komitmen Pertamina untuk senantiasa mendampingi masyarakat dalam proses pemulihan pascabencana.

“Selama lebih dari tiga puluh hari pascabencana Sumatra, Pertamina hadir di tengah masyarakat di sejumlah wilayah terdampak," kata Baron dalam keterangannya, Senin (29/12).

BACA JUGA: Lewat Trauma Healing, Pertamina Peduli Bantu Anak-Anak Terdampak Bencana Kembali Ceria

Dia menyebut berbagai bentuk bantuan kemanusiaan telah dirasakan masyarakat yang menjangkau 86.289 jiwa.

"Kami masih akan terus membersamai dan berjuang memulihkan aktivitas sehari-hari,” ujar Baron.

Baron mengungkapkan bantuan kemanusiaan dari Pertamina telah disalurkan ke 111 Dapur Umum dan 164 Posko Pengungsian yang dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Selain itu, terdapat posko gabungan Pertamina Peduli, yakni 4 posko di Aceh, 1 posko di Sumut dan 1 posko di Sumbar. Pertamina juga mengelola 4 Dapur Umum yang berlokasi di Bukit Suling – Rantau, Disdukcapil – Aceh Tamiang, dan Paloh Raya– Aceh Utara dan Sibolga – Sumut.

“Kami bergerak secara maksimal dan bekerja sepenuh hati agar bantuan secepat mungkin sampai ke tangan masyarakat," tegas Baron.

Di tengah berbagai keterbatasan akses, penyaluran bantuan ke wilayah terdampak dilakukan melalui jalur udara, laut, dan darat, dengan mengerahkan beragam moda transportasi.

"Mulai dari pesawat Hercules TNI, Helikopter, Kapal PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan Pertamina International Shipping, hingga mobil dan truk logistik,” imbuhnya.

Pada posko pengungsian dan dapur umum tersebut, Pertamina memberikan dukungan energi secara menyeluruh.

Dukungan tersebut mencakup penyaluran Avtur sebesar 253 KL, Pertamax dan Dexlite sebanyak 103,2 KL, serta Bright Gas sebanyak 1.471 tabung, guna memastikan operasional logistik, dapur umum, dan layanan vital tetap berjalan.

Tidak hanya memastikan ketersediaan energi, Pertamina juga turut mendukung pemulihan layanan dasar masyarakat dengan menyediakan sumber kelistrikan dan komunikasi.

Pertamina membangun 15 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 3 lokasi terdampak, serta menyalurkan 24 perangkat komunikasi Starlink di 3 lokasi guna menjaga konektivitas dan koordinasi di tengah keterbatasan infrastruktur.

Di tengah kerusakan parah dan keterbatasan akses air bersih, Pertamina juga hadir menyediakan kebutuhan air layak konsumsi bagi masyarakat.

Bantuan diberikan melalui penyediaan air bersih di 100 titik di wilayah Lhokseumawe, di Aceh Tamiang telah disalurkan 1.452.500 liter air bersih yang disalurkan menggunakan 191 mobil tangki air.

Pertamina juga melakukan perbaikan 5 fasilitas sanitasi air bersih, reaktivasi 12 sumur, dan pembuatan 3 sumur bor di Kabupaten Aceh Tamiang.

Upaya penyaluran bantuan tersebut melibatkan 382 sukarelawan Pertamina Peduli yang diterjunkan secara bertahap dalam empat batch, dan telah bertugas di lapangan sejak hari-hari awal terjadinya bencana.

Para sukarelawan ini berperan aktif dalam distribusi logistik, pengelolaan posko, dapur umum, serta pendampingan masyarakat terdampak.

Untuk mendukung penanganan kesehatan, Pertamina juga menurunkan 72 tenaga medis, yang terdiri dari 24 dokter dan 48 perawat.

Tim medis ini memberikan layanan kesehatan langsung kepada 1.312 jiwa masyarakat terdampak, sebagai bagian dari upaya memastikan kebutuhan kesehatan dasar tetap terpenuhi di tengah kondisi darurat.

“Pertamina tidak bergerak sendiri. Seluruh upaya tanggap darurat dan penyaluran bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian ESDM, BP BUMN, Danantara, TNI, Kepolisian, BNPB, BPBD, pemerintah daerah, anak usaha dan afiliasi Pertamina, serta lembaga non-pemerintah,” tegas Baron.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan transformasi Pertamina yang berorientasi pada tata kelola, pelayanan publik, keberlanjutan usaha dan lingkungan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina, berkoordinasi dengan https://www.danantaraindonesia.co.id/.  (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenhut, TNI, dan Polri Terus Lanjutkan Pembersihan Kayu Pascabencana di Aceh dan Sumut
• 7 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Gaza Butuh 200 Ribu Unit Hunian Prefabrikasi
• 11 jam lalutvrinews.com
thumb
Rossa Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp500 Juta ke Wilayah Bencana di Sumatra, Ajak Publik Bergerak Bersama
• 2 jam lalupantau.com
thumb
Urutan Lengkap Kronologi Pembunuhan Mahasiswi UMM, CCTV Ungkap Fakta Terbaru Rencana Keji Bripka Agus
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
Kata Gustavo Franca Usai Jadi Penentu Kemenangan Malut United atas Borneo FC
• 23 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.