Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan pengumuman terkait pergerakan harga saham yang dinilai tidak biasa. Salah satunya menyasar saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) yang mengalami lonjakan signifikan dalam waktu singkat.
“Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan adanya peningkatan harga pada saham PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” ujar P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Endra Febri Styawan.
Dalam sepekan terakhir, saham LEAD tercatat melonjak 33,33% dan secara bulanan telah melesat hingga 113,33%. Usai pengumuman UMA pada perdagangan Senin (29/12), pergerakan saham ini masih berlanjut dengan penguatan 16,79% ke level Rp160.
Baca Juga: Saham FOLK, SOTS dan SSTM Lepas dari Suspensi
Tak hanya LEAD, BEI juga mencatat lonjakan tak wajar pada saham PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX). Saham ini naik 21,09% dalam sepekan dan melonjak 102,27% secara bulanan. Pada perdagangan terkini, LMAX kembali menguat 7,88% ke posisi Rp178.
Selain itu, perhatian bursa juga tertuju pada PT Esta Indonesia Tbk (NEST). “Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Esta Indonesia Tbk (NEST) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” ungkap Endra.
Dalam sepekan, saham NEST terkoreksi 7,57%, namun kini kembali menguat 2,40% ke level Rp342. Sementara itu, pergerakan tak biasa juga terjadi pada saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB).
Baca Juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham INPS
“Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” kata Endra.
Saham PJHB tercatat turun 10,60% dalam sepekan dan anjlok 54,62% dalam sebulan, meski kini justru rebound melesat 22,73% ke level Rp270.
Endra menegaskan bahwa pengumuman Unusual Market Activity tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.
Namun, otoritas bursa mengimbau investor untuk tetap waspada dengan mencermati jawaban perusahaan atas permintaan klarifikasi, memperhatikan kinerja dan keterbukaan informasi emiten, menelaah rencana aksi korporasi yang belum memperoleh persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai risiko sebelum mengambil keputusan investasi.
