Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan tercatat di lantai bursa melakukan aksi divestasi atau pelepasan kepemilikan saham anak usaha. Sepanjang 2025 ini, emiten yang melakukan aksi korporasi ini antara lain ada PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) hingga PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
Melansir data dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), divestasi anak usaha tersebut dilakukan dengan tujuan beragam, mulai dari optimalisasi portofolio usaha, untuk membawa anak usaha melantai di bursa, hingga langkah restrukturisasi.
Januari-Maret 2025: Divestasi Bertahap RAJAMengawali 2025, pada 8 Januari ada PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) yang resmi melepas 13% kepemilikan sahamnya pada PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) untuk dilepas ke publik. Saat IPO, RATU menawarkan sebanyak-banyaknya 543,01 juta saham (20%) kepada publik, terdiri dari 352,95 (13%) juta saham milik RAJA dan 190,05 juta saham (7%) merupakan saham baru.
Berikutnya, pada 5 Maret 2025 RAJA kembali melepas kepemilikan saham sebesar 4,66% dalam RATU atau sebanyak 126,52 juta saham. Usai transaksi divestasi ini, kepemilikan saham RAJA menjadi 75,34%. Kemudian, pada 17 Maret 2025 RAJA kembali melakukan divestasi atas 5,34% kepemilikan saham di RATU. Kali ini, kepemilikan RAJA terdilusi menjadi 70% namun tetap berstatus sebagai pemegang saham utama.
Corporate Secretary Rukun Raharja, Yuni Pattinasarani mengatakan divestasi tersebut sejalan dengan rencana perseroan yang melepas secara bertahap 10% saham kepemilikan RATU usai anak usahanya tersebut tercatat di lantai bursa.
"Pelepasan saham RATU menjadi salah satu strategi perseroan untuk mendukung pertumbuhan anak perusahaannya itu lewat sinergi bisnis dan kolaborasi strategis. Selain itu, perseroan tetap berkomitmen untuk menjaga operasional dan keuangan RATU dengan terus memberikan arahan strategis yang selaras dengan visi jangka panjang perusahaan, dan memastikan RATU terus berkembang dalam ekosistem industri energi yang semakin kompetitif," ujar Yuni beberapa waktu lalu.
Baca Juga
- Aksi Divestasi Chengdong di Saham BUMI Berlanjut, Jual 3,71 Miliar Lembar pada 1-22 Desember
- Waskita Karya (WSKT) Lanjut Divestasi Anak Usaha, Raup Rp90,12 Miliar
- PTPP Targetkan Divestasi Dua Anak Usaha Rampung Kuartal I/2026
Pada 22 Mei 2025, emiten kesehatan PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) menjual seluruh saham kepemilikannya di anak usaha PT Soho Industri Pharmasi (PT SIP) pada PT AstraZeneca Indonesia dengan nilai US$1,84 juta, atau setara Rp30,86 miliar (kurs Rp16.772,30 per dolar AS).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Soho Global Health Yuliana mengungkapkan transaksi divestasi saham itu tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional, posisi hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha SOHO maupun PT SIP.
“Hasil transaksi ini akan dicatat sebagai pendapatan non- operasional perseroan.” ujarnya.
Kemudian, pada 1 Juli 2025 emiten bank PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) menandatangani perjanjian jual beli saham dengan perusahaan keuangan asal Korea Selatan, JB Woori Capital untuk melepas 85% kepemilikan saham BBKP dalam anak usahanya, PT KB Bukopin Finance.
Manajemen menjabarkan, divestasi tersebut merupakan langkah strategis yang ditempuh SOHO dalam rangka memperkuat struktur permodalan, serta sebagai bagian dari upaya optimalisasi portofolio entitas anak usaha agar sejalan dengan fokus pengembangan bisnis utama perseroan.
September 2025: WIFI Lepas 3 Anak Usaha, WSKT RestrukturisasiPada 24 September 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mengumumkan divestasi atas tiga anak usaha. Pertama, anak usaha perseroan PT Integrasi Media Terkini (PT ITM). Melalui perjanjian jual beli saham 19 September 2025 dan 24 September 2025, WIFI mengalihkan sahamnya kepada PT Investasi Gemilang Maju (IMG) dengan nilai Rp599 juta. Tidak ada hubungan afiliasi antara WIFI dengan IGM selaku pembeli.
Kedua, anak usaha WIFI, PT Kreasi Digital (KKD) juga melakukan divestasi anak usahanya PT Inti Kopi Indonesia (IKI). KKD mengalihkan sahamnya kepada PT Investasi Gemilang Maju (IGM) dengan nilai transaksi Rp594 juta.
Ketiga, WIFI juga melakukan divestasi saham pada anak usaha, PT Aspek Media Indonesia (AMI). Berdasarkan perjanjian jual beli saham yang dibuat pada tanggal 19 September
2025 dan 24 September 2025, perseroan mengalihkan seluruh sahamnya kepada PT Investasi Gemilang Maju (IGM) senilai Rp599 juta.
Sementara itu, pada 26 September 2025, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Waskita Karya Infrastruktur (PT WKI) mengalihkan kepemilikannya atas 111.824 saham atau 94,7% saham PT Waskita Sangir Energi (PT WSE) kepada PT Shalawat Power (PT SP) dengan nilai Rp179,99 miliar.
WSKT merupakan induk PT WKI dengan kepemilikan 99,99%. Sementara PT SP merupakan perusahaan dengan kepemilikan saham sebesar 6.264 saham atau 5,30% pada PT WSE.
"Dengan dilakukan divestasi tersebut diharapkan akan memberikan dampak yang lebih baik bagi kondisi keuangan WKI. Elaborasi divestasi saham yang dilakukan WKI dilakukan dalam rangka restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh demi menjaga keberlanjutan kegiatan operasional Grup Waskita," tulis manajemen.




