LPP TVRI Siapkan Nobar Piala Dunia 2026, UMKM akan Dilibatkan

tvrinews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Krisafika Taraisya Subagio

TVRINews, Jakarta

Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) menyiapkan program nonton bareng (nobar) Piala Dunia 2026 di berbagai wilayah dengan melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Inisiatif ini diharapkan dapat memperluas akses hiburan publik sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal.

Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, mengatakan kegiatan nobar menjadi bagian dari upaya TVRI menghadirkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat dalam penayangan FIFA World Cup 2026. 

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers terkait Hak Siar FIFA World Cup 2026 di GPO LPP TVRI, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.

"Untuk menambah keseruan sekaligus memperkuat manfaat bagi masyarakat, TVRI bersama pemerintah akan menginisiasi kegiatan nobar di berbagai wilayah dengan melibatkan pelaku UMKM," ujar Iman, Senin, 29 Desember 2025.

Iman menjelaskan TVRI memberikan ruang seluas-luasnya bagi pemerintah pusat dan daerah, kementerian dan lembaga, komunitas, hingga organisasi masyarakat untuk menyelenggarakan nobar di wilayah masing-masing. 

Tidak hanya pemerintah daerah, kegiatan nobar juga dapat dilakukan oleh warung, UMKM, lembaga sosial, hingga DPR.

"Silahkan saja dan boleh. Bahkan mereka juga bisa menggandeng misalnya ada sponsor lokal untuk nobar tersebut," ucapnya.

Adapun terkait perizinan, Iman menegaskan bahwa penyelenggaraan nobar untuk UMKM dan masyarakat tidak dikenakan biaya alias gratis. 

Namun, mekanisme tersebut berbeda dengan nobar yang bersifat komersial, seperti yang diselenggarakan hotel atau restoran.

"Mengenai izin, tentu saja izin akan datang ke kami ya. Kami tidak akan mengecas biaya, jadi gratis. Tapi berbeda dengan misalnya nobar yang dilakukan oleh hotel atau restoran, yang memiliki aspek komersial, akan ada ketentuan dan persyaratan masing-masing juga," jelasnya.

TVRI akan menyiapkan panduan teknis atau juklak terkait penyelenggaraan nobar Piala Dunia 2026. Dalam panduan tersebut, akan diatur secara jelas perbedaan antara nobar komersial dan nobar yang sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat.

Demikian, TVRI berharap penayangan Piala Dunia 2026 tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menghadirkan ruang kebersamaan dan menjadi momentum pemulihan sosial-ekonomi, khususnya di daerah yang terdampak bencana.

"Sepak bola sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Piala Dunia selalu dinantikan karena mampu menyatukan, menghibur, dan membangkitkan semangat," ungkapnya.

Sebagai informasi, Piala Dunia 2026 dihelat pada 11 Juni hingga 19 Juli mendatang. Turnamen edisi 2026 akan menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya melibatkan 48 negara yang dibagi ke dalam 12 grup, dari Grup A hingga Grup L. 

Dari total peserta tersebut, 42 negara sudah memastikan diri lolos, sementara enam tempat tersisa masih diperebutkan melalui playoff UEFA dan antarkonfederasi yang akan digelar pada Maret 2026.

Laga pertama Piala Dunia 2026 akan mempertemukan tuan rumah Meksiko dengan Afrika Selatan pada 11 Juni 2026 di Mexico City Stadium. Pertandingan ini menjadi penanda resmi dimulainya pesta sepak bola terbesar di dunia.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
ICW Kritik KPK Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
• 7 jam lalukompas.com
thumb
Truk Tangki Oleng Tabrak Pembatas Jalan Tol JORR hingga Ringsek
• 19 jam laludetik.com
thumb
Bom! Detik-Detik Korut Tembak Rudal Jelajah Jarak Jauh, Siap Perang
• 4 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Alasan KPK Hentikan Kasus Korupsi Izin Tambang Eks Bupati Konawe Utara Aswad Sulaiman
• 17 jam laluliputan6.com
thumb
Korban Bencana Sumatera Per 28 Desember: 1.140 Orang Meninggal, 163 Hilang
• 22 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.