KSAD soal Baut Jembatan Bailey Dilepas: Kami Tidak Menyangka Ada Orang Sebiadab Ini

Ilustrasi. Presiden RI Prabowo Subianto meninjau langsung pembangunan jembatan bailey di Teupin Mane, Provinsi Aceh, Minggu (7/12/2025), yang menghubungkan Bener Meriah dan Takengon. (Sumber: ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tidak menyangka ada orang-orang tega melepaskan baut jembatan bailey yang dibangun dalam penanganan pascabencana di Sumatera.

“Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadab ini ya, terus terang saja,” ujar KSAD Maruli Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta dalam tayangan Breaking News KompasTV, Senin (29/12/2025).

“Jadi, dalam kondisi begini pun masih ada kelompok-kelompok orang yang mau, bisa dikatakan arahnya (menyerang-red.) kepada pemerintah, (tetapi) mengorbankan masyarakat, masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan. Jadi, terus terang, saya semalam tidak bisa tidur, saya memikirkan ini, karena saya pikir, orang sebiadab ini, luar biasa.”

Baca Juga: Panglima TNI Tambah 15 Batalyon Percepat Pembangunan Pascabencana Pada 3 Provinsi di Sumatera

Menurut Maruli, soal adanya upaya sabotase dalam pembangunan pascabencana bukan tidak pernah informasikan kepada dirinya. Namun ketika mendapat kabar tersebut, Maruli mengaku tidak membayangkan ada orang-orang yang tega melakukan perbuatan biadab di tengah situasi bencana.

“Ini bukan hanya dilonggarkan, dilepas! Jadi memang niatnya sudah luar biasa. Nanti akan telusuri sampai sejauh mana, namun saya pikir kita lebih baik fokus saja bagaimana pekerjaan kita ini bisa melayani masyarakat, dan bisa dijaga untuk bisa betul-betul aman untuk masyarakat itu sendiri,” kata Maruli Simanjuntak.

Mengenai upaya sabotase, Maruli lebih lanjut dikonfirmasi apakah perihal tersebut bagian dari upaya pengondisian yang dilakukan oleh aparat.

Baca Juga: BNPB Tidak akan Persulit Penyaluran DTH Rp13,1 Miliar untuk 7.308 KK Terdampak Bencana Sumatera

“Kalau pengkondisian membuat masyarakat mati, bukan pengkondisian namanya itu. Itu biadab namanya. Jadi, ini bukti-bukti nyata sudah ada, kasihan masyarakat korban. Jangan lagi sampai jiwanya korban lagi,” kata Maruli.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV