CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ribuan Ketua RT dan RW terpilih di Kota Makassar mulai menyusun langkah awal kerja usai resmi dilantik oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin. Menjelang pergantian tahun, isu kebersihan lingkungan dan keamanan warga menjadi perhatian utama di sejumlah wilayah.
Sebanyak 7.032 Ketua RT dan RW dilantik secara serentak di Lapangan Karebosi, Senin (29/12) pagi. Mereka terdiri atas 6.027 Ketua RT dan 1.005 Ketua RW yang terpilih melalui pemilihan langsung di tingkat kelurahan.
Pasca pelantikan, para Ketua RW langsung memetakan prioritas jangka pendek. Ketua RW 5 Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang, Dian, menyebut edukasi masyarakat terkait ketertiban malam Tahun Baru menjadi fokus awal.
"PR utama yang menjadi fokus di wilayah daya kan mendekati tahun baru yakni mengedukasi masyarakat untuk tidak mengadakan pesta kembang api. Terus yang paling utama untuk wilayah yaitu untuk kebersihan wilayah," kata Dian kepada CelebesMedia.id.
Dian yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengaku bangga karena keterpilihannya murni berasal dari kepercayaan warga.
"Ini pertama kalinya saya dipilih, syukur Alhamdulillah karena kami terpilih ini dari masyarakat yang memilih, bukan tunjuk-tunjuk, kami dipilih betul pure dari masyarakat yang memilih kami," tuturnya.
Komitmen serupa disampaikan Ketua RW 4 Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Akbar. Ia menegaskan akan mengawal kebijakan Pemerintah Kota Makassar sekaligus memperkuat pelayanan di lingkungan.
"PR dan fokus utama di wilayah saya itu menekankan masalah kebersihan dan kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota, kita akan membantu apa program-program Pak Wali Kota. Saya merasa bersyukur sebagai Ketua RW yang dipilih langsung oleh warga," ujar Akbar.
Akbar sendiri bukan sosok baru di tingkat lingkungan. Ia telah mengabdi sebagai Ketua RT selama kurang lebih 25 tahun sebelum dipercaya naik menjadi Ketua RW.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menitipkan empat pekerjaan rumah utama kepada jajaran RT/RW yang baru dilantik. Fokus tersebut meliputi penanganan polemik sampah, pengelolaan lingkungan terintegrasi, ketertiban dan pendataan warga, hingga pemberdayaan pelaku UMKM.
Terkait persoalan sampah, Munafri menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai kebijakan subsidi.
"Persoalan sampah yang ada di tengah masyarakat, polemik terhadap pembayaran sampah gratis ini harus clear. Harus ditegaskan bahwa yang diberikan subsidi adalah kelompok penghasilan tertentu dengan standarisasi kilowatt per hour (kWh). Ini yang harus turun ke masyarakat supaya tidak ada ambigu," tegas Munafri yang akrab disapa Appi.
Selain itu, ia juga meminta RT/RW mengaktifkan kembali sistem lapor diri bagi warga pendatang guna menjaga stabilitas keamanan lingkungan.
"Tidak boleh ada orang yang tidak terdata di RT hari ini. Ke depan akan melakukan kembali, melapor orang-orang yang datang. Artinya sistem keamanan lingkungan ini harus dijalankan bersama-sama," tambahnya.
Meski tidak menetapkan target khusus 100 hari kerja, Pemerintah Kota Makassar memastikan akan melakukan evaluasi kinerja RT/RW secara berkala setiap bulan untuk menilai efektivitas pelayanan serta kedekatan perangkat lingkungan dengan masyarakat.
Laporan: Rifki



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456681/original/071438000_1766916502-koko.jpg)