Tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan pada penghujung tahun 2025. PT PLN (Persero) mencatat realisasi pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada periode siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) telah melampaui total capaian sepanjang periode Nataru tahun lalu, meski masa siaga saat ini baru berjalan separuh jalan.
Hingga hari ke-13 masa siaga Nataru atau per 27 Desember 2025 pukul 24.00 WIB, frekuensi pengisian daya mencapai 137.250 kali. Angka ini hampir tiga kali lipat dibandingkan total pengisian daya sepanjang periode Nataru 2024/2025 yang tercatat sebanyak 48.254 kali.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (29/12/2025), menyatakan bahwa capaian ini diraih dalam waktu yang jauh lebih singkat.
Baca Juga: PLN Catat Pengisian Daya EV Lampaui Capaian Tahun Lalu Meski Periode Nataru Belum Berakhir
“Hingga hari ke-13 masa siaga Nataru 2025/2026 (27/12), pengisian daya kendaraan listrik sudah melampaui total realisasi sepanjang periode Nataru tahun lalu,” ujar Darmawan dalam keterangannya.
Lonjakan Konsumsi Energi
Peningkatan ini juga berbanding lurus dengan konsumsi energi listrik yang tersalurkan. Selama 13 hari pertama masa siaga, total energi listrik untuk pengisian EV menembus 3.288.045 kilowatt jam (kWh). Jumlah tersebut melonjak sekitar 2,8 kali lipat dibandingkan total konsumsi energi pada Nataru tahun lalu sebesar 1.174.350 kWh.
“Dari sisi energi, lonjakannya juga terlihat jelas. Hingga hari ke-13 masa siaga, listrik yang tersalurkan untuk pengisian daya EV sudah mencapai lebih dari 3,28 juta kWh,” kata Darmawan.
Kesiapan Infrastruktur
Untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat, PLN telah menyiagakan 4.516 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.935 lokasi di seluruh Indonesia. Fokus utama penguatan infrastruktur dilakukan pada jalur mudik utama di wilayah Sumatra, Jawa, hingga Bali.
Baca Juga: Mudik Nataru 2025/2026 Makin Nyaman dengan EV, PLN Siapkan 4.516 SPKLU
Di jalur tersebut, PLN menyiagakan 1.515 unit SPKLU, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, PLN juga mengoperasikan 15 unit SPKLU mobile untuk mengantisipasi kondisi darurat di tengah perjalanan.
Langkah ini didukung oleh kesiagaan personel di lapangan untuk memastikan keandalan layanan bagi pengguna kendaraan listrik.
"Sejak awal masa siaga, kami juga menyebar 15 unit SPKLU mobile untuk kebutuhan darurat dan lebih dari 5.000 petugas SPKLU yang bersiaga 24 jam selama masa siaga Nataru, agar layanan pengisian daya selalu memadai di tengah meningkatnya mobilitas EV," pungkas Darmawan.
Baca Juga: Dirut PLN Tinjau Langsung Kesiagaan SPKLU di Berbagai Titik Krusial, Antisipasi Lonjakan EV selama Periode Nataru
Masa siaga Nataru PLN sendiri dijadwalkan berlangsung hingga 5 Januari 2026, guna memastikan kelancaran pasokan listrik dan infrastruktur pendukung bagi masyarakat selama musim libur panjang.



