Pemerintah Bangun Klinik UMKM Bangkit di Wilayah Bencana Sumatra, Ini Fungsinya

bisnis.com
3 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengungkap rencana pemerintah untuk membangun Klinik UMKM Bangkit di wilayah Sumatra hingga Aceh pascabencana. 

Klinik ini akan segera beroperasi awal tahun bersama dengan kementerian/lembaga terkait. 

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan pemerintah akan membangun Klinik UMKM Bangkit di 8 titik wilayah Sumatra sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah. 

Klinik ini difokuskan untuk membantu para pelaku UMKM di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, khususnya yang terdampak bencana dan perlambatan ekonomi.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Pembentukan Klinik UMKM Bangkit ini adalah arahan langsung dari Pak Presiden agar pemerintah pusat ikut mensupport dan mendukung pemerintah daerah dalam rangka pemulihan ekonomi agar semakin cepat pulih,” kata Maman di Kantor UMKM, Senin (29/12/2025). 

Kehadiran klinik ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem UMKM di daerah melalui kolaborasi lintas sektor. Maman menerangkan bahwa Klinik UMKM Bangkit akan memberikan tiga layanan utama, yakni layanan pembiayaan, layanan belanja produk lokal, dan layanan produksi. 

Baca Juga

  • Menteri UMKM Maman: Baju Impor Bekas Dilarang, Thrifting Lokal Tetap Aman
  • Menteri UMKM Angkat Bicara Soal Kredit di Bawah Rp100 Juta Masih Diminta Agunan
  • Kreasi Hampers Keramik, Peluang Cuan Bisnis UMKM di Hari Natal

Ketiga layanan tersebut dirancang untuk saling terintegrasi dan melibatkan berbagai mitra strategis yang relevan di masing-masing sektor.

Dalam konteks layanan pembiayaan, Kementerian UMKM telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai lembaga keuangan dan institusi pendukung. 

Sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian Keuangan, OJK, Bank Indonesia, hingga Baznas turut dilibatkan bersama pemerintah daerah.

“Tadi pagi kami sudah rapat dengan 16 institusi bank penyalur, enam lembaga penjamin, serta Kementerian Perekonomian, Kementerian Keuangan, OJK, Bank Indonesia, dan Baznas,” ujarnya.

Sementara itu, layanan belanja produk lokal diarahkan untuk membangun sistem ekonomi tertutup atau closed-loop economic system, di mana produksi dan konsumsi saling menguatkan di tingkat daerah. Produk-produk UMKM diharapkan dapat diserap oleh masyarakat setempat maupun pasar di luar provinsi.

“Tujuannya adalah belanjanya dari mereka untuk mereka, artinya produksinya dari Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, dibeli oleh masyarakat sekitar dan juga melibatkan pihak di luar provinsi,” terangnya.

Untuk mendukung layanan tersebut, Kementerian UMKM telah menggandeng sekitar 22 mitra strategis, termasuk platform digital, ritel modern, asosiasi usaha, serta Kementerian Perdagangan. Pasar rakyat di tiga provinsi juga akan diaktifkan kembali sebagai pusat distribusi produk UMKM.

Adapun layanan ketiga, yakni produksi, akan difokuskan pada percepatan peningkatan kapasitas dan produktivitas pelaku UMKM. Rapat koordinasi lanjutan akan melibatkan sejumlah kementerian teknis, lembaga riset, asosiasi, serta perguruan tinggi di daerah.

Maman menegaskan bahwa sinergi ketiga layanan tersebut menjadi kunci keberhasilan Klinik UMKM Bangkit dalam menggerakkan ekonomi daerah. 

“Kalau hanya pembiayaan tanpa belanja itu percuma, begitu juga kalau tidak ada dorongan produksi. Karena itu, klinik UMKM Bangkit ini kami dorong untuk mensinergikan ketiganya agar ekonomi daerah bisa mulai bergerak,” jelasnya.

Maman juga menjelaskan mekanisme bagi pelaku usaha untuk mendapatkan fasilitas di Klinik UMKM Bangkit. Menurutnya, klinik tersebut akan menerapkan sistem layanan satu atap yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan terkait UMKM dalam satu lokasi. 

Di dalam klinik, pelaku UMKM dapat mengakses berbagai layanan sekaligus, mulai dari pembiayaan perbankan hingga pendampingan usaha yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah.

Tak hanya itu, Kementerian UMKM bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota akan menyiapkan dan memadankan data pelaku UMKM yang berhak menerima layanan. 

Selain itu, masyarakat juga diberikan ruang untuk bersikap proaktif apabila belum terdata, sehingga proses pendampingan dapat berjalan secara dua arah dan lebih inklusif.

Terkait lokasi, Klinik UMKM Bangkit akan dibentuk di tiga provinsi di Sumatra dengan sejumlah titik layanan. Di Sumatra Utara, klinik akan hadir di dua lokasi, yakni Kota Medan dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Sementara di Sumatra Barat, klinik akan beroperasi di Kota Padang. Adapun di Aceh, klinik direncanakan tersebar di lima titik, yaitu Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, dan Aceh Utara.

Selain itu, pemerintah juga melibatkan berbagai pihak, termasuk koperasi dan asosiasi, untuk melakukan pemetaan pasar-pasar rakyat yang terdampak.

“Kemudian akan kita verifikasi, kita review supaya implementasi pengalihan ekonomi dalam hal ini UMKM ini bisa lebih tepat sasaran, terukur dan komprehensif,” pungkasnya. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Malam-Malam Gedung Sarinah Kebakaran, Ini yang Terjadi
• 10 jam lalutvonenews.com
thumb
Solidaritas ASN Pasuruan, Donasi Rp 400 Juta untuk Korban Bencana Aceh dan Sumatera
• 2 jam laluberitajatim.com
thumb
Jelang Dibukanya Bursa Transfer Pemain: Pelatih PSM Makassar Tomas Trucha Pantau Performa Daisuke Sakai
• 1 jam laluharianfajar
thumb
Gaji Pensiunan PNS Cair Awal Januari, Taspen Tegaskan Tidak Ada Kenaikan, Intip Nominalnya
• 7 jam lalufajar.co.id
thumb
Seskab Jawab Polemik Keberadaan 53 Helikopter di Bencana Sumatra
• 4 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.