Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkap adanya dugaan aksi sabotase terhadap pembangunan jembatan bailey yang tengah dikerjakan prajurit TNI bersama masyarakat di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Maruli menyebut pembangunan jembatan tersebut berlangsung di beberapa provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dugaan sabotase diketahui setelah prajurit di lapangan menemukan baut-baut jembatan yang dilepas oleh orang tak dikenal. Meski demikian, Maruli tidak merinci lokasi jembatan yang menjadi sasaran tindakan tersebut.
“Ini bukan hanya dilonggarkan, tapi dilepas. Artinya memang ada niat yang sangat serius. Nanti akan kita telusuri sejauh mana, tetapi saat ini saya lebih memilih fokus agar pekerjaan ini benar-benar bisa melayani masyarakat dan dijaga keamanannya,” ujar Maruli dalam keterangan yang diterima tvrinews melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 29 Desember 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Maruli mengungkapkan bahwa sebelumnya dirinya telah menerima peringatan terkait potensi ancaman sabotase selama pembangunan jembatan bailey berlangsung. Salah satu pihak yang mengingatkan adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Maruli pun telah menginstruksikan jajarannya di lapangan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Namun demikian, Maruli mengaku sempat meragukan kemungkinan adanya tindakan tersebut, mengingat pembangunan dilakukan di tengah situasi bencana.
“Terus terang, kami tidak menyangka ada orang yang berbuat sebegini. Di kondisi seperti ini pun masih ada kelompok yang tega mengorbankan masyarakat yang sedang tertimpa bencana,”jelasnya.
Ia menegaskan, dugaan sabotase tersebut tidak bisa dianggap sebagai upaya pengondisian yang dilakukan aparat. Maruli menyebut tindakan yang membahayakan keselamatan warga sama sekali tidak dapat dibenarkan.
“Kalau pengondisian sampai membuat masyarakat celaka atau meninggal, itu bukan pengondisian, itu biadab. Bukti-bukti sudah ada, dan yang paling kasihan adalah masyarakat korban bencana. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” tegasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Maruli saat menghadiri konferensi pers di Posko Terpadu Penanganan Bencana Sumatera yang digelar di Lanud Halim Perdanakusuma. Jumpa pers tersebut dipimpin Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara.
Adapun pejabat yang turut menyampaikan laporan kepada publik antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Editor: Redaktur TVRINews


