FAJAR, BANDUNG — Ambisi Persib Bandung tak lagi berhenti pada dominasi domestik. Di balik geliat rumor transfer pemain naturalisasi Timnas Indonesia, tersimpan misi yang jauh lebih besar: membawa Maung Bandung berbicara banyak di pentas Asia.
Jendela transfer Super League 2025/2026 yang akan dibuka Januari mendatang menjadi momentum krusial. Sebagai juara bertahan, Persib bergerak agresif dan terukur. Dua nama naturalisasi langsung mencuat ke permukaan: Joey Pelupessy dan Maarten Paes.
Keduanya bukan sekadar pemain tambahan. Mereka merepresentasikan kebutuhan spesifik Persib untuk naik kelas—dari raja lokal menjadi penantang serius di level kontinental.
Joey Pelupessy: Potongan Puzzle yang Hilang
Rumor bergabungnya Joey Pelupessy dari SK Lommel kembali menguat setelah sempat kandas pada awal musim. Kali ini, negosiasi disebut sudah mencapai kata sepakat.
“Bursa Transfer! Joey Pelupessy dari SK Lommel menuju Persib dengan skema transfer,” tulis akun Instagram @liga_dagelann.
Jika transfer ini terealisasi, Persib akan mendapatkan gelandang bertahan dengan kualitas Eropa: disiplin posisi, kuat duel, dan matang secara taktik. Sosok seperti Pelupessy adalah tipe pemain yang dibutuhkan Bojan Hodak untuk menjaga keseimbangan permainan—terutama saat menghadapi lawan-lawan Asia yang agresif dan cepat dalam transisi.
Pada level domestik, Persib mungkin masih bisa bertahan dengan skema yang ada. Namun di Asia, satu kesalahan kecil di lini tengah bisa berujung fatal.
Maarten Paes: Ambisi Besar, Realita Rumit
Nama Maarten Paes sempat membuat bobotoh berdebar. Kiper FC Dallas itu digadang-gadang menjadi target Persib untuk memperkuat sektor penjaga gawang.
Namun Paes dengan tegas membantah rumor tersebut melalui akun X pribadinya.
“Jangan percaya semua yang kamu baca di berita! Saya telah membaca banyak rumor beberapa hari terakhir dan jujur saja saya tidak tahu dari mana rumor itu berasal,” tulis Paes.
Bantahan ini menunjukkan satu hal penting: mendatangkan pemain naturalisasi grade A bukan perkara mudah, bahkan bagi klub sebesar Persib. Faktor kontrak MLS, nilai pasar, hingga komitmen jangka panjang menjadi tantangan tersendiri.
Meski demikian, rumor Paes mengindikasikan arah kebijakan Persib yang jelas: mencari kualitas internasional, bukan sekadar pelapis.
Naturalisasi dan Mimpi Asia
Bojan Hodak dikenal sebagai pelatih pragmatis. Ia tak sekadar mengoleksi nama besar, tetapi mencari pemain yang cocok dengan struktur tim dan tuntutan kompetisi.
Naturalisasi menjadi jalan pintas logis bagi klub Indonesia untuk bersaing di Asia. Pemain-pemain ini sudah mengenal kultur sepak bola nasional, tak memakan slot asing, dan umumnya punya standar profesional lebih tinggi.
Di level AFC, perbedaan kualitas bukan lagi soal teknik semata, tetapi detail kecil: membaca ruang, menjaga tempo, dan ketenangan dalam tekanan. Inilah aspek yang ingin dibawa Hodak ke dalam DNA Persib.
Efek Domino di Liga 1
Langkah Persib ikut memicu reaksi berantai. Persija Jakarta dan Dewa United dikabarkan mengincar Ivar Jenner, gelandang muda naturalisasi yang tengah minim menit bermain di Jong Utrecht.
Fenomena ini menegaskan satu hal: perebutan pemain naturalisasi akan menjadi medan pertempuran baru klub-klub papan atas.
Bagi Persib, bergerak lebih cepat berarti selangkah lebih dekat pada target besarnya.
Lebih dari Sekadar Transfer
Ambisi Bojan Hodak bukan sekadar mempertahankan gelar Super League. Ia ingin meninggalkan jejak—membuktikan bahwa klub Indonesia bisa kompetitif di Asia dengan perencanaan matang, bukan belanja panik.
Jika Joey Pelupessy benar-benar merapat, itu bukan hanya kemenangan di bursa transfer. Itu adalah pesan: Persib siap naik kelas.
Dan bila keajaiban Asia benar-benar ingin diciptakan, langkah awalnya sudah mulai terlihat—diam-diam, terukur, dan penuh perhitungan.



