BAGI umat Islam, kalimat shallallahu alaihi wasallam adalah frasa yang sangat akrab di telinga dan lisan. Kalimat ini senantiasa diucapkan atau ditulis tepat setelah menyebut nama Nabi Muhammad. Penggunaan kalimat ini bukan sekadar penghormatan, melainkan sebuah doa dan perintah langsung dari Allah SWT. Secara harfiah, kalimat ini mengandung makna permohonan rahmat dan kesejahteraan bagi Rasulullah.
Dalam praktiknya, seringkali kita menemukan penulisan kalimat ini disingkat menjadi SAW. Meskipun secara tulisan diperbolehkan untuk efisiensi ruang dalam teks non-formal, para ulama sangat menganjurkan untuk melafalkannya secara utuh ketika berbicara atau membacanya. Hal ini dikarenakan frasa tersebut merupakan bentuk shalawat yang memiliki nilai ibadah tinggi.
Tulisan Arab Shallallahu Alaihi WasallamMengetahui tulisan Arab yang benar dari kalimat thayyibah ini sangat penting agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan kaligrafi maupun pemahaman maknanya. Berikut adalah tulisan Arab dari shallallahu alaihi wasallam lengkap dengan harakatnya:
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepadanya (Nabi Muhammad)."
Kalimat ini terdiri dari beberapa komponen kata:
- Shallallahu: Semoga Allah memberikan shalawat (rahmat/kemuliaan).
- Alaihi: Kepadanya (Rasulullah).
- Wa sallam: Dan memberikan keselamatan/kesejahteraan.
Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW bukan sekadar tradisi, melainkan perintah yang termaktub dalam Al-Qur'an. Allah SWT menegaskan bahwa Dia dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, dan memerintahkan orang-orang beriman untuk melakukan hal yang sama. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Ayat di atas menjadi landasan utama mengapa setiap kali nama Nabi Muhammad disebut, umat Muslim dianjurkan untuk menyambungnya dengan doa shallallahu alaihi wasallam. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah pemberitahuan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya di alam tinggi (malaikat) dan alam rendah (manusia) tentang kedudukan hamba dan Rasul-Nya di sisi-Nya.
Perbedaan Gelar SAW, AS, dan RADalam literatur Islam, terdapat beberapa gelar doa yang disematkan di belakang nama tokoh-tokoh mulia. Penting untuk memahami perbedaannya agar penempatannya sesuai:
- SAW (Shallallahu Alaihi Wasallam): Khusus digunakan untuk Nabi Muhammad SAW sebagai nabi penutup zaman dan Rasul paling mulia.
- AS (Alaihis Salam): Artinya "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya". Gelar ini umumnya digunakan untuk para Nabi dan Rasul selain Nabi Muhammad (seperti Nabi Isa AS, Nabi Musa AS), serta para malaikat (Jibril AS).
- RA (Radhiallahu Anhu/Anha): Artinya "Semoga Allah meridhoinya". Gelar ini disematkan kepada para Sahabat Nabi, istri-istri Nabi, dan orang-orang saleh dari generasi awal Islam (seperti Abu Bakar RA, Khadijah RA).
Membiasakan lisan untuk mengucapkan shalawat memiliki keutamaan (fadilah) yang luar biasa besar. Berikut adalah beberapa keutamaan yang didapatkan seorang Muslim yang rajin bershalawat:
1. Mendapatkan Syafaat di Hari KiamatSalah satu tujuan utama umat Muslim memperbanyak shalawat adalah harapan untuk mendapatkan syafaat (pertolongan) dari Rasulullah SAW di hari perhitungan kelak. Rasulullah bersabda bahwa orang yang paling dekat dengannya di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadanya.
2. Dikabulkannya DoaPara ulama sepakat bahwa shalawat adalah kunci pembuka doa. Doa yang diawali dan diakhiri dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Umar bin Khattab RA pernah berkata bahwa doa itu tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan naik sedikitpun darinya sampai seseorang bershalawat kepada Nabinya.
3. Mendapat Balasan Shalawat dari AllahDalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali." Ini menunjukkan betapa murahnya Allah memberikan rahmat bagi hamba-Nya yang mencintai kekasih-Nya.
4. Diangkat Derajat dan Dihapus DosaSelain mendapatkan rahmat, membaca shallallahu alaihi wasallam juga menjadi sebab diangkatnya derajat seorang hamba dan dihapuskannya dosa-dosa kecil. Setiap shalawat yang terucap adalah kebaikan yang akan memberatkan timbangan amal di akhirat.
Hukum Menyingkat Tulisan Menjadi SAWSeringkali muncul pertanyaan mengenai hukum menyingkat tulisan shalawat menjadi "SAW" atau "S.A.W". Mayoritas ulama berpendapat bahwa dalam penulisan, sebaiknya shalawat ditulis secara lengkap sebagai bentuk penghormatan yang sempurna. Menyingkatnya dikhawatirkan dapat mengurangi makna doa tersebut.
Namun, jika singkatan tersebut digunakan karena keterbatasan ruang (misalnya di media sosial atau tabel) dan pembaca tetap memahaminya serta melafalkannya secara utuh dalam hati atau lisan, maka hal tersebut masih dapat dimaklumi. Kendati demikian, menuliskan shallallahu alaihi wasallam secara lengkap tetaplah yang paling utama (afdal).
Dengan memahami makna dan keutamaan di balik kalimat ini, diharapkan kita dapat lebih khusyuk dan sering dalam membasahi lisan dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sosok yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. (Z-4)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451296/original/092359900_1766266747-000_88QV99F.jpg)


