Waketum PAN Sebut Pilkada via DPRD Layak Dipertimbangkan

jpnn.com
3 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Eddy Soeparno menganggap usulan mengubah pilkada dari langsung menjadi melalui DPRD perlu dipikirkan bersama.

"Kami melihatnya itu adalah sebuah usulan yang memang layak dipertimbangkan," kata dia menjawab awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/12).

BACA JUGA: Pilkada via DPRD Menggeser Rakyat Jadi Fitur Demokrasi Nonaktif

Dia mengatakan model pilkada secara langsung yang selama ini dijalani sebenarnya membawa eskses negatif berupa keterbelahan di masyarakat. 

"Saat itu ada politik identitas yang sangat besar intensitasnya, ketika pilkada itu dilaksanakan secara langsung," ujar Eddy.

BACA JUGA: Pilkada Melalui DPRD bukan Solusi Menekan Biaya Politik Tinggi

Selain itu, ujar dia, pilkada secara langsung juga menghadirkan politik uang yang jelas tak baik bagi pendidikan di rakyat.

"Masyarakat hanya disuguhi amplop atau sembako untuk memilih siapapun yang akan menjadi calon kepala daerahnya," katanya.

BACA JUGA: Pengamat Kritik Wacana Pilkada oleh Presiden dan DPRD, Sebut Bagi-Bagi Kekuasaan

Namun, Wakil Ketua MPR RI itu memahami masyarakat merasa hak mereka terkebiri ketika negara mengubah model pilkada menjadi melalui DPRD. 

Eddy mengatakan berbagai masukan pihak yang menolak usulan pilkada melalui DPRD harus diperhatikan.

"Saya akui bahwa jika masyarakat, publik sudah diberikan hak untuk memilih langsung, dan kemudian haknya diambil, saya kira akan menimbulkan berbagai masukan yang menghendaki agar itu tetap melekat pada mereka," kata dia.

Sebelumnya, Partai Golkar mengusulkan pelaksanaan pilkada melalui DPRD setelah parpol berkelir kuning itu menggelar Rapimans 2025.

"Partai Golkar merekomendasikan perbaikan dan penyempurnaan sistem Proporsional Terbuka dengan memperbaiki aspek teknis penyelenggaraan, penyelenggara, dan tata Kelola untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil," kata Ketum Golkar Bahlil Lahadalia dalam keterangan persnya, Minggu (21/12).

Selain pemilihan tak langsung, Golkar dalam Rapimnas juga mengusulkan pembentukan koalisi permanen demi menjaga stabilitas pemerintahan.

"Koalisi Permanen ini tidak hanya dibangun untuk memenangkan kontestasi pemilihan presiden, tetapi dilembagakan sebagai

bentuk kerja sama politik yang mengikat di parlemen dan pemerintahan," ujar Bahlil. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Innalillahi, 16 Lansia Meninggal dalam Kebakaran Panti Jompo di Manado, Evakuasi Berlangsung Dramatis
• 5 jam lalugrid.id
thumb
Dedi Mulyadi Respons Demo Buruh Buntut Polemik UMSK Jabar: Dipersilakan, dengan Catatan
• 14 jam lalukompas.tv
thumb
TVRI Siap Hibur Masyarakat dengan Penayangan Piala Dunia 2026
• 2 jam lalumedcom.id
thumb
5 Red Flag Pelanggan yang Makan di Restoran
• 1 jam lalubeautynesia.id
thumb
Layanan Adminduk Jemput Bola Dipercepat di Wilayah Bencana, Mendagri Terbitkan SE Khusus untuk Sumatera
• 20 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.