Review 2025: Ekonomi Indonesia Stabil, Kredibel, Kian Dilirik Investor Global

katadata.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

Indonesia memasuki 2025 dengan narasi ekonomi yang semakin solid, ditopang oleh disiplin makroekonomi, konsistensi kebijakan, serta ekspansi pertumbuhan berbasis investasi. Stabilitas ini memperkuat persepsi kredibilitas Indonesia di mata pelaku pasar dan investor global.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tetap terjaga di kisaran 5,0–5,1 persen. Kinerja tersebut mencerminkan daya tahan konsumsi rumah tangga, momentum sektor jasa yang kuat, serta percepatan pembentukan modal yang semakin nyata. Permintaan domestik berperan sebagai peredam guncangan eksternal, sementara investasi—khususnya di sektor hilirisasi, infrastruktur, dan manufaktur—menjadi pengungkit utama pertumbuhan. Investasi infrastruktur juga menunjukkan korelasi langsung dengan ekspansi PDB secara makro.

Arus investasi asing langsung (FDI) tetap menjadi pilar penting ekspansi ekonomi Indonesia. Sepanjang 2025, realisasi FDI diperkirakan melampaui US$55 miliar dengan pertumbuhan dua digit secara tahunan. Capaian ini memperkuat keyakinan investor terhadap agenda transformasi struktural Indonesia.

Modal asing semakin mengalir ke sektor hilirisasi mineral, rantai pasok kendaraan listrik, logistik, serta industri berbasis data. Pergeseran ini menandai transisi dari pertumbuhan berbasis volume menuju penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi, sekaligus menjadi titik balik penting dalam lintasan pembangunan modern Indonesia.

Dari sisi eksternal, ketahanan neraca pembayaran tetap terjaga. Nilai ekspor sepanjang tahun berjalan telah melampaui US$200 miliar, ditopang kinerja komoditas unggulan, produk manufaktur, serta penguatan integrasi perdagangan kawasan. Surplus perdagangan yang berkelanjutan menjadi bantalan penting bagi stabilitas eksternal dan menjaga daya tarik Indonesia di mata investor global.

Pasca pemilu, posisi fiskal Indonesia juga dinilai tetap kredibel. Defisit anggaran dijaga jauh di bawah batas 3 persen terhadap PDB, sementara rasio utang pemerintah tetap moderat jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Disiplin fiskal ini memperkuat kepercayaan pasar terhadap keberlanjutan kebijakan ekonomi nasional.

Koherensi kebijakan moneter turut menopang stabilitas makroekonomi. Bank Indonesia memprioritaskan pengendalian inflasi dan stabilitas pasar keuangan, sementara nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil dalam kisaran satu digit rendah sepanjang tahun, didukung oleh cadangan devisa yang kuat serta koordinasi kebijakan yang erat.

Chief Economist IQI Global, Shan Saeed, menilai fondasi makroekonomi Indonesia semakin kokoh dan kredibel.

“Indonesia menunjukkan kombinasi yang jarang ditemukan di pasar berkembang besar, yakni disiplin fiskal, kredibilitas kebijakan moneter, dan strategi investasi jangka panjang yang jelas. Stabilitas makro kini menjadi keunggulan kompetitif Indonesia,” ujar Shan dalam ulasannya.

Penilaian tersebut sejalan dengan pandangan sejumlah lembaga internasional yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu emerging market besar dengan ketahanan struktural terbaik. Efisiensi investasi, transmisi kebijakan, serta kredibilitas institusi dinilai terus membaik dibandingkan negara sejenis.

Dari sisi kepemimpinan, Shan menilai Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk memperkuat fondasi makroekonomi nasional. Penekanan pada kehati-hatian fiskal, kredibilitas moneter, serta strategi investasi jangka panjang dinilai memperkuat prospek ekonomi jangka menengah Indonesia.

“Fokus pada stabilitas makro, didukung peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan, pengembangan kualitas sumber daya manusia, serta reformasi hilirisasi strategis, memposisikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi penting di ASEAN. Pendidikan perempuan dipandang sebagai katalis jangka panjang yang berpotensi membentuk ulang masa depan ekonomi nasional,” kata Shan.

Dalam horizon 12 hingga 18 bulan ke depan, Indonesia menonjol sebagai negara yang berhasil mentransformasikan stabilitas makroekonomi berdaulat menjadi keunggulan strategis.

“Komitmen terhadap stabilitas dan kemajuan nasional tidak sekadar menjadi kebijakan, melainkan visi yang secara konsisten membentuk arah kemakmuran Indonesia ke depan,” ujar Shan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Warga tolak tambang Loli Oge, Pemprov Sulteng: Tidak ada penambangan
• 36 menit laluantaranews.com
thumb
Innalillahi, 16 Lansia Meninggal dalam Kebakaran Panti Jompo di Manado, Evakuasi Berlangsung Dramatis
• 5 jam lalugrid.id
thumb
Jadwal Lengkap Proliga 2026 di Bulan Januari: Putaran Pertama Digelar, Big Match Jakarta Bhayangkara Presisi vs LavAni Digelar Kapan?
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Polda Riau Bongkar Narkoba Rp 892 M di 2025, Ribuan Tersangka Dijerat
• 22 jam laludetik.com
thumb
Apakah Tanah Arab Menghijau dan Banjir Bandang Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
• 9 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.