Kasus hukum yang kini menjerat Danielle Marsh tak muncul secara tiba-tiba. Konflik antara member NewJeans tersebut dengan agensinya, ADOR, merupakan puncak dari pertikaian panjang yang berakar pada krisis internal manajemen sejak 2024.
Perselisihan ini berkembang dari konflik korporasi, berubah menjadi sengketa kontrak artis, hingga berujung pada pemecatan resmi dan gugatan bernilai fantastis.
Akar Masalah: Konflik HYBE vs Min Hee-jinAwal mula polemik terjadi pada pertengahan 2024, saat induk perusahaan HYBE terlibat konflik terbuka dengan Min Hee-jin, yang kala itu menjabat CEO ADOR. Perseteruan internal tersebut memicu ketidakstabilan manajemen dan menyeret NewJeans, grup yang berada di bawah naungan ADOR, ke dalam pusaran konflik.
Situasi memanas ketika isu perbedaan visi dan dugaan pelanggaran kepercayaan mencuat ke publik, membuat relasi antara manajemen dan artis semakin retak.
Konferensi Pers dan Langkah Sepihak NewJeansPuncak ketegangan terjadi pada November 2024. Seluruh anggota NewJeans menggelar konferensi pers darurat dan secara sepihak mengumumkan pemutusan kontrak dengan ADOR. Tak lama berselang, mereka mulai beraktivitas independen dengan nama NJZ.
Langkah ini langsung dibalas ADOR dengan upaya hukum, termasuk permohonan ke pengadilan untuk menegaskan status kontrak eksklusif para member.
Putusan Pengadilan: Kontrak Tetap Sah hingga 2029Pada Oktober 2025, pengadilan Korea Selatan memutuskan bahwa kontrak eksklusif NewJeans masih sah dan mengikat hingga Juli 2029. Pengadilan juga mengeluarkan perintah larangan bagi para anggota untuk menjalankan aktivitas hiburan tanpa izin ADOR, disertai denda ₩1 miliar won per pelanggaran.
Putusan ini menjadi titik balik. Haerin, Hyein, dan Hanni memilih kembali ke bawah manajemen ADOR pada Desember 2025 guna menghindari risiko hukum lebih lanjut.
Danielle Bertahan, ADOR Ambil Langkah EkstremBerbeda dengan rekan-rekannya, Danielle tetap bersikukuh menjalankan aktivitas independen. ADOR menuding Danielle melakukan sejumlah pelanggaran berat, termasuk:
- menandatangani kontrak ganda dengan pihak ketiga,
- menjalankan aktivitas hiburan tanpa izin meski ada larangan pengadilan,
- serta tindakan yang dinilai merusak reputasi ADOR dan NewJeans.
ADOR menyebut pelanggaran tersebut terjadi berulang kali, sehingga hubungan profesional dianggap tak lagi dapat dipertahankan.
Pemecatan dan Gugatan Triliunan RupiahPada 29 Desember 2025, ADOR secara resmi memutus kontrak eksklusif Danielle sekaligus menyatakan ia bukan lagi bagian dari NewJeans.
Tak hanya itu, ADOR juga mengajukan gugatan ganti rugi dengan nilai penalti kontrak mencapai ₩108 miliar won atau sekitar Rp1,1 triliun, dihitung dari estimasi pendapatan agensi dan sisa masa kontrak hingga 2029. Gugatan tambahan mencakup klaim atas pembatalan proyek dan kerusakan reputasi merek.
Kasus ini kini tercatat sebagai salah satu sengketa kontrak terbesar dalam sejarah K-pop, sekaligus menjadi preseden penting bagi relasi antara agensi dan artis di industri hiburan Korea Selatan. (Koreab/Fyi.Korea/Z-10)




