AGAM, iNews.id – Gempa susulan terus mengguncang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, usai gempa berkekuatan magnitudo 4,6 pada Minggu (28/12/2025). Guncangan gempa tersebut menyebabkan puluhan rumah warga rusak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 0,17 Lintang Selatan dan 100,10 Bujur Timur, atau tepatnya 17 kilometer Timur Laut Kabupaten Agam.
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer yang dipicu oleh aktivitas Sesar Aktif Sumatra.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, mengungkapkan bahwa aktivitas kegempaan masih terus berlangsung hingga saat ini.
"Hingga saat ini, kami mencatat telah terjadi 17 kali gempa susulan. Mengingat ini gempa dangkal dan terjadi di tengah musim penghujan, kami mengimbau warga waspada terhadap potensi tanah longsor di area perbukitan dan lereng," ujar Suaidi Ahadi, Senin (29/12/2025).
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, sebanyak 41 unit rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi. Kerusakan tersebar di beberapa titik yakni, Kecamatan Palembayan sebanyak 10 rumah di Nagari Tigo Koto Silungkang dan 29 rumah di Nagari Salereh Aia Timur. Sedangkan di Kecamatan Tanjung Raya tercatat dua rumah rusak di Nagari Dalko.
Potensi Tsunami Danau Maninjau
Selain ancaman longsor, BMKG memberikan peringatan khusus terkait karakteristik geologis Sumatera Barat yang unik. Jika terjadi gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 6,5, terdapat potensi ancaman tsunami danau, khususnya di Danau Maninjau.
Fenomena ini pernah terjadi pada tahun 2007, di mana gempa Padang Panjang memicu gelombang tsunami di Danau Singkarak. Lokasi Sumatera Barat yang berada di zona pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia menjadikan wilayah ini sangat aktif secara seismik.
Pihak BPBD bersama aparat terkait masih terus melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan jumlah kerugian material maupun kemungkinan adanya korban luka. Warga diminta untuk tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bangunan yang retak akibat gempa sebelumnya.
Original Article




