Geliat Aksi Emiten Happy Hapsoro RAJA, BUVA hingga MINA di 2025, Mana Menarik?

katadata.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

Emiten-emiten yang berada dalam dekapan pengusaha Happy Sukmonohadi alias Happy Hapsoro ikut mewarnai dinamika pasar saham sepanjang 2025. Sejumlah saham miliknya bahkan menjadi salah satu penopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini.

Mengacu pada perdagangan intraday pukul 15.00 WIB, Senin (29/12), beberapa saham yang terafiliasi dengan suami Ketua DPR RI Puan Maharani itu mencatatkan kenaikan harga yang fantastis. Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melesat 127,02% sepanjang tahun berjalan. Anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bahkan melonjak hingga 750% secara year to date (ytd).

Kinerja serupa juga ditunjukkan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) yang naik 670,21% sejak awal tahun. Adapun saham perusahaan properti berbasis di Bali, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) tercatat meroket hingga 2.520% sepanjang 2025.

Lonjakan harga saham-saham milik Hapsoro tersebut tidak terlepas dari sejumlah aksi korporasi yang digelar masing-masing emiten sepanjang tahun. Mulai dari akuisisi, penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue, hingga pembentukan anak usaha baru dilakukan untuk memperkuat fundamental bisnis dan mempercantik portofolio usaha.

Aksi terbaru datang dari RATU. Manajemen melaporkan bahwa perseroan telah mengakuisisi 100% saham SMS Development Limited. Akuisisi ini dilakukan melalui anak usaha RATU, PT Raharja Energi Madura (REM) yang menandatangani perjanjian jual beli saham dengan SMS Offshore Overseas Limited. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang RATU untuk memperkuat portofolio di sektor hulu minyak dan gas.

REM merupakan anak usaha RATU yang dikendalikan secara tidak langsung melalui PT Raharja Energi Indonesia dengan kepemilikan sebesar 51%. Sementara itu, SMS Development Limited adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands dan memiliki 20% saham di Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). HCML merupakan kontraktor kegiatan usaha hulu migas di Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan kontrak bagi hasil atau Production Sharing Contract (PSC) dengan SKK Migas.

Penandatanganan jual beli saham tersebut merupakan tindak lanjut dari penetapan RATU sebagai pemenang proses penjualan saham SMS Development Limited yang diumumkan pada 1 Desember 2025 lalu.

Saat ini, RATU juga menggenggam 49% saham PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), pemilik hak partisipasi di Blok Cepu. Salah satu blok migas terbesar di Indonesia. Blok ini menyumbang sekitar 25% produksi migas nasional dan menjadi lokasi proyek strategis Banyu Urip Infill Clastic (BUIC).

Proyek BUIC ditargetkan menambah cadangan sekitar 42,92 juta barel melalui pengeboran tujuh sumur baru, dengan tambahan produksi 20.000–30.000 barel per hari (BOPD). Lapangan Banyu Urip sendiri mencatatkan rata-rata produksi 144.000 BOPD dan memiliki cadangan 2P sebesar 405 juta barel.

Selain itu, melalui entitas anak PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), RATU juga memiliki participating interest di Blok Jabung, Jambi. Blok ini mencatatkan produksi rata-rata 52.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) dengan total cadangan 2P mencapai 292 juta BOE.

Dalam jangka menengah tiga hingga lima tahun, RATU berencana masuk ke investasi operasional dengan membidik PSC berproduksi kecil guna membangun kapabilitas operasional secara bertahap. Sementara dalam jangka panjang enam hingga sepuluh tahun, RATU menargetkan ekspansi ke PSC berskala lebih besar dengan fokus pada aset berimbal hasil internal (IRR) di atas 10% dan struktur pendanaan 80% utang dan 20% ekuitas.

Samuel Sekuritas mencatat RATU tengah menyiapkan tujuh rencana akuisisi dalam tiga tahun ke depan dengan nilai transaksi berkisar US$ 10 juta hingga US$ 150 juta per akuisisi. Pada periode kuartal IV 2025 hingga semester I 2026, perseroan diperkirakan dapat merampungkan dua akuisisi blok yang ditargetkan selesai pada paruh pertama 2026.

Gebrakan RAJA hingga BUVA

Sementara itu, induk usaha RATU, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga aktif memperkuat portofolio bisnisnya. Sepanjang 2025, RAJA tercatat telah mendirikan anak usaha baru PT Banawa Rezeki Optima (BRO) dengan kepemilikan saham 99,99% atau senilai Rp 57,74 miliar. Perusahaan ini bergerak di bidang konsultasi manajemen dan perusahaan holding dengan fokus pada kegiatan angkutan laut domestik dan internasional. Manajemen menilai pendirian BRO sebagai langkah strategis untuk mendukung ekspansi usaha RAJA.

Di sektor properti, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) telah merampungkan aksi right issue pada 24 November 2025 dan menghimpun dana sebesar Rp 603,98 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan proyek properti di Bali, termasuk akuisisi entitas milik anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) senilai Rp 416,23 miliar.

Dalam keterbukaan informasi terbaru, BUVA menyatakan telah menyelesaikan pembayaran akuisisi PT Bukit Permai Properti dari PT Summarecon Bali Indah dan PT Bali Indah Development. Setelah akuisisi ini, grup BUVA menguasai lahan seluas 19,1 hektare yang rencana pengembangannya akan disusun lebih lanjut.

Adapun sisa dana right issue akan digunakan untuk pembelian dan pengembangan lahan di Pecatu, Bali, serta penyertaan modal sebesar Rp 76,60 miliar ke PT Bukit Permai Properti.

Adapun emiten lain milik Happy Hapsoro, PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), juga menggelar aksi HMETD dengan menghimpun dana segar sebesar Rp 164 miliar melalui penerbitan 3,28 miliar saham baru. Dana hasil right issue ini akan dimanfaatkan untuk ekspansi bisnis di tingkat induk maupun anak usaha. Manajemen MINA menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp 50 per saham dengan harga penawaran Rp 20 per saham.

 Bila dilihat dari pergerakan di BEI, saham yang berada dalam dekapan Hapsoro ini telah melejit sepanjang 2025.  Saham BUVA telah naik 2.576% sepanjang 2025 dari Rp 51 pada awal tahun menjadi Rp 1.320 pada perdagangan Senin (29/12). Hal yang sama juga terjadi pada saham BUVA yang naik 662% sejak awal tahun dari Rp 47 menjadi Rp 362.

Sementara itu saham RAJA telah naik 115% dari Rp 2.940 pada 3 Januari menjadi Rp 6.175. Adapun saham RATU naik 588% dari Rp 1.435 menjadi Rp 9.875.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gempa Hari Ini Guncang Tanggamus Lampung, Cek Kekuatan Magnitudonya! 
• 8 jam lalurctiplus.com
thumb
Krakatau Steel (KRAS) Suplai Baja untuk Bangun Jembatan Bailey di Sumatera
• 5 jam laluidxchannel.com
thumb
Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Longsor di Sukabumi
• 16 jam lalumerahputih.com
thumb
Said Iqbal Tolak UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta, Sebut Turunkan Daya Beli Buruh
• 16 jam lalumerahputih.com
thumb
Yai Mim Klaim Video Pribadi Disebar saat HP Rusak, Sahara Bantah Kirim ke Media Sosial
• 5 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.