Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menerangkan ada 3 dosa dunia pendidikan yang masih terjadi. Hal ini serupa warisan yang tak juga ditebus melalui pertobatan.
"Kita masih punya 3 warisan dosa yang belum juga diperbaiki. Perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi," kata Ubaid kepada Medcom.id, Selasa 30 Desember 2025.
Bahkan di tahun ini, dosa di dunia pendidikan bertambah. Ada dua dosa tambahan yang ia sebutkan. "Pertama korupsi dana pendidikan. Dan kedua buruknya kemampuan akademik murid," tutur dia.
Dana pendidikan, kata dia, hanya menjadi bancakan kepentingan. Contohnya pada kasus korupsi terbaru seperti kasus korupsi laptop chromebook hingga Google Cloud.
Hal ini sangat disayangkan, terlebih mengingat anggaran untuk pendidikan mencapai Rp 700 triliun. "Tapi yang disayangkan juga anggaran pendidikan itu Kemendikdasmen itu hanya menikmati 3 persen dari 700 triliun. Sisanya lari ke bancakan," bebernya.
Menurutnya 5 dosa bidang pendidikan tahun 2025 harus diselesaikan. Karena jika tidak, dunia pendidikan Indonesia tidak akan maju ke depan. "Ini yang tercermin di 2025 dan mestinya sistem pendidikan kita harus dibongkar, jangan gini-gini aja, pasti enggak akan ada perubahan apa-apa di masa-masa mendatang," sebut dia.
Baca juga: Pendidikan Sekadar Cetak Robot atau Manusia? Guru Gelar 'Reset' di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456020/original/019921100_1766766490-Petugas_Jakbar.jpeg)