JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan konsep dasar relokasi warga terdampak bencana tidak hanya memindahkan orang, tetapi juga hidup dan penghidupan mereka.
Hal itu disampaikan Muhari dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (30/12/2025), ketika menjawab pertanyaan tentang relokasi warga terdampak bencana Sumatera dan penghidupan mereka setelahnya.
“Konsep dasar dari relokasi ini tidak hanya memindahkan orang, tetapi memindahkan hidup dan penghidupan,” katanya.
“Artinya, konseptual dari relokasi ini nantinya tidak hanya membangunkan kembali permukiman, tetapi membangun kembali seluruh kawasan terdampak lengkap dengan infrastruktur yang lebih baik,” tegasnya.
Baca Juga: Sebulan Usai Banjir Sumatera: Warga Belum Bisa Pulang, Air Bersih Susah, Akses Jalan & Huntara Sulit
Dia menjelaskan, di beberapa tempat, cakupan daerah terdampak bencana mencapai sekitar 50 persen dari kawasan terbangun atau pusat aktivitas sebelumnya.
Tentunya, kata Muhari, pembangunan permukiman untuk relokasi tidak mungkin dilakukan di tempat terdampak bencana.
“Artinya tidak mungkin kita membangun permukiman di tempat yang terdampak bencana, karena bencana ini begitu dia terjadi di masa lalu, tentu akan terjadi lagi di masa depan,” jelasnya.
Dalam pelaksaaan pembangunan kembali, lanjut Muhari, juga akan dilakukan pembangunan ulang infrastruktur drainase yang lebih baik.
“Untuk tempat-tempat yang nanti memang akan kita bangun secara keseluruhan, artinya drainasenya juga akan kita rancang lebih tahan banjir, ada daerah-daerah yang nanti akan kita bangun ulang di tempat yang sama tetapi dengan infrastruktur keairan yang lebih baik,” bebernya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV
- badan nasional penanggulangan bencana
- bnpb
- relokasi korban bencana
- warga terdampak bencana
- dampak bencana
- bencana sumatera





