Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan pembangunan dua Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Pangkalan Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (30/12).
Dalam peresmian itu, hadir pula Kepala Dinas Bina Marga Heru Suwondo dan Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah.
Pram—sapaan Pramono—menuturkan, pembangunan keduanya memakan waktu hingga 7 bulan.
“Kami meresmikan 2 JPO, JPO pesanggrahan dan yang di Cipinang (JPO Pangkalan Jati), yang dibangun selama 7 bulan,” kata Pramono di Pesanggrahan, Jakarta Barat.
Dia mengatakan, kedua JPO ini memiliki tangga yang dibangun dengan material conwood antipencurian.
“Jadi conwood itu concrete wood. Dengan demikian, pengalaman kita di beberapa tempat yang dulu materinya diambil [dicuri], di tempat ini pasti enggak bisa. Karena kalau diambil, enggak akan bisa dijual,” tegas Pram.
Pram kemudian merincikan ukuran masing-masing JPO. “JPO Pesanggrahan panjangnya 31 meter, lebarnya 3 meter. Yang di Cipinang (JPO Pangkalan Jati) panjangnya 27 meter, lebarnya juga 3 meter,” ungkap dia.
Menurut Pram, ornamen ikan cupang pada tubuh JPO melambangkan keberanian. “Yang di Cipinang ornamennya itu menggambarkan daun pinang. Sedangkan di sini adalah ikan cupang dan bunga Anggrek. Cupang itu katanya berani,” ungkapnya.
Pram menambahkan, kedua JPO ini adalah permintaan warga, yang kemudian ditindaklanjuti dalam rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Dua JPO ini adalah yang diminta oleh warga, kemudian dilakukan rapat Musrenbang, dan akhirnya diputuskan pada bulan April lalu,” ujarnya.
Pramono menegaskan, ke depannya, pihaknya akan membangun sejumlah JPO.
“Dan kita juga akan membangun di beberapa tempat. Halte-halte kita sekarang ini juga banyak yang dikerjasamakan. Sehingga untuk membangun JPO tidak perlu semuanya dari APBD. Bisa kerja sama dengan perusahaan, pribadi, dan sebagainya selama transparan, terbuka, dan saling menguntungkan,” pungkas dia.




