Grid.ID - Pengamat politik sekaligus praktisi hukum menilai perjalanan karir Ridwan Kamil tengah berada di fase paling berat sepanjang kiprahnya di dunia politik nasional. Penurunan ini disebut terlihat jelas dari perubahan posisi politik yang dialaminya dalam beberapa tahun terakhir.
Pengamat politik, Efriza, menyebut Ridwan Kamil sempat berada di puncak karier politik. Namun dinamika politik belakangan membuat posisinya mengalami penurunan signifikan.
Ridwan Kamil sebelumnya dikenal sukses sebagai Wali Kota Bandung dan kemudian terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat. Pencapaian tersebut sempat mengantarkannya menjadi figur yang diperhitungkan di level nasional.
Namun situasi mulai berubah ketika Ridwan Kamil gagal meraih kemenangan dalam Pilkada DKI Jakarta. Kekalahan tersebut dinilai menjadi titik awal merosotnya elektabilitas.
“Penurunannya sangat tajam dan itu terlihat sejak kekalahan di Pilkada DKI,” ujar Efriza yang dikutip Grid.ID melalui akun Youtube @ReyUtamiBenuaEntertainment, Senin (29/12/2025).
Menurut Efriza, kekalahan politik sebenarnya masih bisa diterima publik. Namun kondisi menjadi berat ketika disusul berbagai persoalan lain.
Ia menilai rangkaian isu yang muncul setelah itu memperkuat persepsi negatif masyarakat. Hal tersebut berdampak langsung pada kepercayaan publik.
Efriza menyebut elektabilitas Ridwan Kamil saat ini sulit untuk kembali ke posisi semula. Terlebih sorotan publik terhadap rekam jejak dan citra personal semakin kuat.
Dalam konteks politik nasional, persepsi publik memegang peranan penting. Citra yang menurun akan mempengaruhi kalkulasi partai politik.
Ia menilai peluang Ridwan Kamil untuk masuk bursa calon wakil presiden semakin kecil. Berbagai faktor disebut menjadi penghambat serius.
Menurutnya, dinamika politik sangat bergantung pada momentum. Ketika momentum hilang, proses pemulihan tidaklah mudah.
Efriza menambahkan bahwa figur publik harus menjaga konsistensi citra sejak awal. Ketika terjadi penurunan, dampaknya bisa berkepanjangan.
Ia menilai masyarakat kini lebih kritis dalam menilai pemimpin. Publik tidak hanya melihat prestasi, tetapi juga keseluruhan sikap.
Kondisi ini, menurut Efriza, menjadi pelajaran penting bagi politisi lain. Karier politik bisa berubah drastis dalam waktu singkat.
“Sekarang Ridwan Kamil berada di fase terendah karier politiknya,” tutupnya. (*)
Artikel Asli



