Jakarta, tvOnenews.com – Kasus dugaan ilegal akses dan penyebaran rekaman CCTV rumah pribadi Inara Rusli hingga kini masih terus didalami oleh kepolisian.
Perkara yang sempat viral di media sosial itu disebut menjadi salah satu pemicu memburuknya hubungan rumah tangga Inara Rusli dengan Insanul Fahmi.
Sejumlah saksi telah dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan. Salah satu saksi kunci dalam perkara ini adalah Viola yang diwakili kuasa hukumnya Dedy Djunaedi.
- Tangkapan Layar YouTube Cumicumi
Dedy Djunaedi mengungkapkan temuan mengejutkan terkait dugaan adanya aktor intelektual di balik penyebaran rekaman CCTV tersebut.
Ia menilai, Wardatina Mawa—istri sah Insanul Fahmi—yang disebut tengah mencari keadilan justru ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu dengan niat tidak baik.
“Mawa lagi mencari keadilan, kepastian hukum. Tetapi ditunggangi oleh orang-orang atau aktor intelektual yang memang niatnya sudah berbeda dari niat Mawa,” ujar Dedy Djunaedi, dikutip dari tayangan YouTube Cumicumi.
Menurut Dedy, Insanul Fahmi sendiri menyampaikan bahwa Wardatina Mawa adalah pribadi yang baik, namun orang-orang di sekelilingnya diduga memiliki kepentingan lain.
“Insan menyampaikan kepada saya bahwa Mawa ini orang baik, tapi orang-orang di belakangnya yang tidak baik,” sambungnya.
Lebih lanjut, Dedy menyebut salah satu pihak yang diduga berperan sebagai aktor pengarah adalah seorang oknum polisi yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Wardatina Mawa.
“Dan satu adalah oknum dari polisi, kebetulan masih saudaranya Mawa. Dialah yang men-direct bagaimana Insan supaya masuk dalam jebakan mereka,” ungkap Dedy.
- Kolase tvOnenews.com / YouTube MAIA ALELDUL TV / Instagram @gosip_danu
Ia bahkan menuding adanya niat pemerasan dalam kasus tersebut.
“Jadi ada oknum polisi yaitu abangnya Mawa, kemudian ada inisial P yang memainkan peran. ‘Nanti kita bagi-bagi’ katanya. Kasihan Mawa, dia lagi mencari keadilan tapi ditunggangi orang-orang seperti ini,” jelasnya.
Dedy juga mengungkap bahwa selain motif uang, penyidik tengah mendalami dugaan adanya “grand design” atau skenario besar untuk menjebak Insanul Fahmi.



