PT Darma Henwa Tbk (DEWA) resmi mengantongi fasilitas kredit jumbo senilai total Rp5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penandatanganan perjanjian pembiayaan tersebut dilakukan pada 30 Desember 2025 sebagai bagian dari strategi penguatan struktur pendanaan perseroan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DEWA, Mukson Arif Rosyidi, dalam keterbukaan informasi, menjelaskan bahwa fasilitas kredit tersebut terbagi menjadi dua skema utama.
Pertama, Kredit Investasi senilai Rp3,39 triliun yang terdiri dari Tranche A sebesar Rp2.144.000.000.000 untuk pembiayaan kembali fasilitas eksisting Perseroan, serta Tranche B sebesar Rp1.246.000.000.000 yang dialokasikan untuk pembelian mesin dan alat berat maupun alat pendukung lainnya.
“Jangka waktu fasilitas kredit investasi selama 5 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit. Suku bunga pinjaman adalah Compounded INDONIA 90 hari + Margin (Efektif 6,75%),” ujar Mukson.
Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) Tarik Pinjaman Rp1 Triliun dari BCA, Buat Apa?
Kemudian, DEWA juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja senilai Rp1.610.000.000.000. Dana ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit modal kerja Perseroan. Jangka waktu kredit modal kerja tersebut ditetapkan selama dua tahun, dengan skema bunga yang sama, yakni Compounded INDONIA 90 hari ditambah margin efektif 6,75%.
Mukson menambahkan bahwa nilai fasilitas pinjaman tersebut melampaui 50% dari total ekuitas Perseroan per 31 Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp3.310.810.040.000. Dengan demikian, transaksi ini tergolong sebagai transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/POJK.04/2020.
Meski demikian, ia menekankan bahwa aksi korporasi ini tidak menimbulkan dampak material terhadap aspek hukum Perseroan.
Baca Juga: Tambah Koleksi Saham DEWA, CGS International Kucurkan Dana Rp179,6 Miliar
“Fasilitas pinjaman yang diterima akan menambah kewajiban Perseroan, namun juga akan berdampak positif bagi likuiditas Perseroan karena akan mendukung pembiayaan operasional Perseroan yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mukson menyampaikan bahwa tambahan pendanaan tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas operasional sekaligus memperkuat keberlanjutan usaha DEWA ke depan.





