JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi wilayah yang cepat pulih pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Sementara wilayah yang paling berat adalah Aceh Tamiang, sebab di wilayah tersebut layanan pemerintahan belum berjalan optimal.
Hal ini dikatakan Tito dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pemulihan pasca-bencana dengan pimpinan DPR RI, kementerian/lembaga, hingga kepala daerah terdampak di Aceh, yang disiarkan langsung di TVR Parlemen, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: Presiden Prabowo Bakal ke Aceh Tamiang pada 1 Januari
"Yang paling berat adalah (Aceh) Tamiang, karena Tamiang pemerintahannya belum berjalan efektif dan kemudian ekonomi juga belum berjalan maksimal. Kemudian untuk di daerah Sumatera Utara, sekalian saja di sini. Sumatera Utara itu cepat sekali recover," kata Tito, Selasa.
Tito membeberkan, dari 18 wilayah yang terdampak bencana di Sumatera Utara, tersisa 5 daerah yang kini masih dalam proses pemulihan.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Aceh Tamiang, Tito Karnavian , Sumatera Utara, Pemulihan Pasca-Bencana&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xNTUyMDQ1MS9tZW5kYWdyaS1zb2FsLWJlbmNhbmEtcGFsaW5nLWJlcmF0LWFjZWgtdGFtaWFuZy1zdW11dC1jZXBhdC1zZWthbGktcmVjb3Zlcg==&q=Mendagri soal Bencana: Paling Berat Aceh Tamiang, Sumut Cepat Sekali Recover§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Kelima wilayah itu pun tidak separah Aceh. Daerah-daerah tersebut meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga.
Sementara di Aceh, masih ada 7 wilayah yang terus menjadi perhatian pemerintah, meliputi Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Pidie Jaya.
Tito bilang, sebagian besar wilayah yang berhasil dipulihkan harus masuk dalam kategori kuning, yakni kategori dalam perhatian, karena mengalami bencana susulan. "Pidie Jaya tidak dimasukkan kuning, tapi karena kemarin kena lagi beberapa hari lalu, ya kita harus memasukkan kuning lagi," jelas Tito.
Tito menegaskan, dibeda-bedakannya tingkat keparahan bukan berarti pemerintah lebih peduli pada satu daerah tertentu.
Baca juga: Listrik-Internet di Aceh Utara Belum Normal, Tenda Pengungsian Kurang Layak
Pemerintah, lanjutnya, tetap peduli pada seluruh daerah terdampak, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Di Sumatera Barat, masih ada tiga wilayah yang menjadi perhatian dari 16 yang terdampak, yakni Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Secara total di awal bencana, ada 52 kabupaten/kota yang terdampak di tiga wilayah tersebut, dengan rincian 18 wilayah di Aceh, 18 wilayah di Sumatera Utara, dan 16 wilayah di Sumatera Barat.
"Tapi berkat kecepatan dan juga kerja keras dari semua pihak, baik pusat maupun daerah, dan masyarakat, dan semua pihak yang terlibat, sampai saat ini kita melihat bahwa yang sudah banyak terjadi pemulihan," tandas Tito.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


