Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, secara terbuka memperkenalkan Dr. Satria Antoni sebagai calon Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako (BSP) dalam acara peresmian Proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) Lapangan Minas di Kantor Pertamina Hulu Rokan (PHR), Rumbai, Riau, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Satria Antoni merupakan teknokrat energi dengan rekam jejak akademik internasional dan pengalaman kebijakan di sektor hulu migas. Ia menyelesaikan pendidikan magister (S2) dan doktoral (S3) di King Abdulaziz University, Arab Saudi, dengan fokus kajian di bidang energi dan perminyakan. Latar belakang akademik tersebut memperkuat perannya dalam perumusan kebijakan strategis sektor migas nasional.
Saat ini, menjabat sebagai Asisten Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Satria juga terlibat aktif dalam isu tata kelola hulu migas, optimalisasi lapangan migas mature, serta strategi peningkatan produksi minyak nasional dalam menjaga ketahanan energi Indonesia.
Peresmian proyek Chemical EOR tersebut merupakan bagian dari strategi jangka menengah pemerintah dan SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menahan laju penurunan produksi minyak nasional akibat faktor penurunan alamiah (natural decline), terutama pada lapangan-lapangan migas matang di Blok Rokan.
Dalam sambutannya, Djoko menegaskan bahwa peningkatan lifting minyak nasional menjadi salah satu prioritas utama sektor energi, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan energi nasional sebagaimana tertuang dalam agenda Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Yang kami hormati Pak Dr. Satria Antoni, Asisten Tenaga Ahli Menteri ESDM yang juga akan mendaftar sebagai calon Direktur Utama PT Bumi Siak Pusako,” ujar Djoko dalam sambutannya di kegiatan tersebut.
Penyebutan nama Satria Antoni dalam forum resmi tersebut mencerminkan perhatian SKK Migas terhadap pentingnya kepemimpinan yang profesional dan teknokratik dalam pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD) migas strategis. BSP, sebagai KKKS yang mengelola Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP), dinilai memiliki peran signifikan dalam mendukung target peningkatan produksi minyak nasional menuju 1 juta barel per hari.
Peresmian Proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Stage 1 Lapangan Minas tersebut turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan strategis, antara lain Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Pelaksana Tugas Gubernur Riau SF Hariyanto, serta perwakilan legislatif pusat dan daerah, termasuk anggota Komisi XII DPR RI Dapil Riau Yulisman dan Ketua DPRD Riau Kaderismanto. Hadir pula Bupati Siak Afni Zulkifli, jajaran komisaris dan direksi subholding hulu Pertamina, mulai dari Komisaris PT Pertamina Hulu Energi Stella Christie, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi, hingga Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Pertamina Hulu Rokan, Susilo Widhyantoro dan Muhammad Arifin.
Adapun Proyek Chemical EOR Minas diproyeksikan menjadi game changer dalam upaya meningkatkan recovery factor Lapangan Minas—salah satu lapangan minyak terbesar dan tertua di Indonesia melalui penerapan teknologi injeksi kimia untuk memproduksikan minyak sisa yang tidak dapat diangkat dengan metode konvensional.
SKK Migas berharap keberhasilan proyek Chemical EOR Minas dapat menjadi model pengembangan EOR nasional, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan lifting minyak nasional dalam jangka panjang guna memperkuat ketahanan energi Indonesia.




