Jakarta: Istilah penyakit super flu belakangan ramai jadi perbincangan. Penyakit ini disebut lebih cepat menular ketimbang influenza biasa.
Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Nastiti Kaswandani, menegaskan dalam dunia medis istilah 'super flu' tetap disebut influenza atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Ia menjelaskan, lonjakan kasus influenza secara global saat ini dipicu dengan dominasi virus influenza A strain H3N2 subclade K. Varian ini lebih mudah menular, sehingga peningkatan kasus terjadi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga :
Daftar Hari Besar Januari 2026 Lengkap dengan Hari Libur Nasional
Varian influenza baru ini disebut lebih agresif dibanding flu musiman biasanya, dan dicurigai penyebab dari naiknya kasus influenza di musim dingin. Berikut ini beberapa poin yang perlu diketahui soal varian flu baru ini: 1. Gejala Lebih Berat Pasien biasanya mengalami demam yang tinggi, nyeri sendi yang ekstrem, sakit tenggorokan yang hebat, demam, hingga sesak napas. Berbeda dengan flu biasa yang bisa sembuh dalam hitungan hari, "super flu" cenderung bertahan lebih lama dan dapat melemahkan kondisi fisik. 2. Risiko Komplikasi Disebut "Super" karena virus yang dimiliki dapat memicu komplikasi yang fatal seperti pneumonia akut. Dari beberapa kasus menunjukan bahwa virus ini dapat menyerang sistem imun dengan sangat cepat. 3. Kelompok Paling Rentan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan bahwa kelompok yang paling rentan adalah anak-anak, lansia, serta individu dengan penyakit penyerta, seperti diabetes atau asma. Pada anak-anak, gejalanya bisa berkembang menjadi dehidrasi berat. 4. Penyebaran yang Cepat Varian ini diketahui memiliki tingkat transmisi yang tinggi, menyebar dengan mudah melalui droplet saat penderita batuk atau bersin.
Menghadapi ancaman super flu, langkah pencegahan melalui vaksinasi tetap menjadi proteksi utama yang disarankan oleh dokter. Selain itu, menjaga kesehatan serta kebersihan, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker di tempat umum.
(Jessica Nur Faddilah)