REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --- Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa mengatakan bahwa upaya Kiev menyerang kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin adalah tindakan teroris yang bertujuan untuk mengganggu proses negosiasi.
"Ini adalah tindakan teroris yang bertujuan untuk mengganggu proses negosiasi, yang ditujukan tidak hanya kepada presiden Putin secara pribadi, tetapi di sini saya ingin mengingatkan pidato Natal (Volodymyr) Zelenskyy dan kata-kata yang dia sampaikan kepada Putin," kata Peskov kepada wartawan.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Libur Nataru, Penumpang di Bandara Notohadinegoro Meningkat
- Anwar Usman Mau Pensiun dari MK, Pansel Dibentuk, Ketua MA: Kita Cari Sosok Berilmu dan Beiman
- Dua Penerjun Meninggal dalam Aksi Terjun Payung di Pangandaran, Ini Kronologi dan Dugaan Penyebabnya
Menurut Peskov, bantahan atas serangan itu tidak masuk akal. Ia menekankan serangan drone besar-besaran tersebut berhasil dinetralisasi berkat kerja sistem pertahanan udara.
"Tentu saja, kita melihat bahwa Zelenskyy sendiri mencoba menyangkal hal ini, dan banyak media Barat yang bersekutu dengan rezim Kiev, mulai menyebarkan gagasan bahwa ini tidak terjadi," kata Peskov kepada wartawan.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)



