JAKARTA, KOMPAS.com - Hiruk-pikuk suasana tawar-menawar yang biasanya menggema di lorong-lorong Pasar Asemka, Tamansari, Jakarta Barat, kini tak lagi terdengar.
Menjelang pergantian tahun 2025, salah satu pusat grosir mainan, aksesori, dan suvenir yang legendaris ini justru terlihat sepi dan lesu.
Pantauan Kompas.com di lokasi, kios-kios penjual aksesori maupun suvenir terlihat sepi pengunjung.
Para pedagang terlihat bersandar di dalam kios sambil memainkan ponselnya, menunggu ada pelanggan yang datang untuk menawar dagangannya.
Baca juga: Nasib Pedagang Pasar Loak Menteng, Pendapatan Turun dan Ditinggal Pembeli
Setiap ada orang yang melintas di lorong, wajah mereka terangkat dan sontak mengganti ekspresinya untuk menyapa dan menjajakan barang dagangannya.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Pasar Asemka, Pasar Asemka sepi, Pedagang beralih online, Penurunan pengunjung pasar, Strategi pedagang bertahan, pasar asemka jakarta&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xNzU4NTk0MS9wZWRhZ2FuZy1wYXNhci1hc2Vta2Etc2VwaS1wZW1iZWxpLWtpbmktYmVydGFoYW4tbGV3YXQtanVhbGFuLW9ubGluZQ==&q=Pedagang Pasar Asemka Sepi Pembeli, Kini Bertahan Lewat Jualan Online§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Pada beberapa kios, terlihat tumpukan kardus berdampingan dengan barang yang ditampilkan di etalase.
Sementara, di kios lain, para pedagang sibuk melakukan pengemasan untuk dikirim ke kurir daring, meski mereka tak terlihat melayani satu pun pembeli di lapaknya.
Para pedagang mengakui adanya penurunan drastis jumlah pengunjung yang datang berbelanja ke Pasar Asemka.
Situasi ini memaksa mereka memutar otak, salah satunya dengan menggantungkan nasib pada penjualan daring (online) dan mengikuti tren viral media sosial agar tetap bisa mendapat pemasukan.
Aida (33), seorang pedagang tas yang meneruskan usaha orangtuanya, merasakan betul perbedaan atmosfer perdagangan saat ini dibandingkan masa lalu.
"Ngerasain banget sepi banget. Terutama kayaknya ya dua tahun inilah, dua tahun ini Asemka kayak ya bedalah gitu dari yang sebelum-sebelumnya," ujar Aida saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: Setengah Abad Berdagang, Fauzy Tetap Bertahan di Pasar Loak Jalan Surabaya yang Sepi
Menurut Aida, jika dibandingkan dengan masa saat ibunya yang berjualan, kondisi saat ini sangat jauh berbeda.
Pengunjung yang datang langsung ke toko fisiknya kini bisa dihitung jari.
"Kalau dalam sehari yang beli ke toko langsung tuh ya paling 10 kali ya paling banyak gitu. Bahkan kadang enggak nyampe 10 lah, keitung jari. Sisanya ya dari online," ungkap Aida.
Sadar bahwa mengandalkan pengunjung pasar tak lagi menjanjikan, Aida mau tidak mau harus beradaptasi dengan teknologi.



