Mentan tegaskan harga pangan tidak boleh dimainkan, harus sesuai HET

antaranews.com
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak boleh ada pihak yang memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dengan memainkan harga pangan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kami tidak ingin ada yang memanfaatkan situasi di saat Natal dan Tahun baru, kemudian seenaknya menaikkan harga di atas HET," kata Mentan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan, Selasa.

Dia menyampaikan, pihaknya melakukan sidak untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan tetap aman selama akhir tahun khususnya komoditas Minyakita.

"Sekali lagi, kita adalah produsen minyak goreng terbesar di dunia. Tidak ada alasan untuk naik. Harus ikuti HET yang ada,” ujar Amran.

Dalam sidak pasar tersebut, Mentan Amran menemukan harga minyak goreng rakyat masih dijual di HET, dengan harga di lapangan berkisar hingga Rp18.000 per liter.

Ia menegaskan bahwa penelusuran akan difokuskan pada rantai hulu, khususnya produsen dan distributor, bukan pedagang eceran.

“Jangan diganggu pedagang pengecernya. Tapi produsennya langsung. Tidak ada alasan harga minyak goreng naik,” tegasnya.

Mentan Amran juga menekankan secara nasional tidak terdapat alasan fundamental bagi kenaikan harga pangan.

“Sekarang beras, minyak goreng tidak ada alasan naik. Karena saat ini produksinya tinggi,” ujarnya.

Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman (kiri) melakukan pengecekan harga pangan di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (30/12/2025). ANTARA/Harianto Lebih lanjut, Mentan menegaskan pedagang kecil tidak boleh menjadi korban dari praktik tidak sehat di tingkat hulu.

Ia mengingatkan agar pihak-pihak yang mengambil keuntungan berlebihan segera ditindak.

“Jangan ganggu mereka. Saat ini yang mencari untung banyak, apalagi serakahnomics, keserakahannya sudah tinggi sekali,” ujar Mentan.

Selain itu, Amran memastikan pemerintah akan menindak tegas pelaku usaha di hulu apabila terbukti sengaja memanfaatkan momentum hari besar keagamaan untuk mencari keuntungan berlebihan.

“Bila perlu, kalau memang dia sengaja untuk mencari keuntungan, itu disegel dan izinnya dicabut,” tegas Mentan.

Kendati demikian Amran mengapresiasi pedagang beras yang telah menjual komoditas pangan di bawah HET. Menurut dia, kepatuhan terhadap regulasi menjadi bagian penting dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pedagang yang dulu berjanji menurunkan harga beras di bawah HET," imbuh Amran.

Ia juga menambahkan pemerintah tidak lagi sekadar memberikan imbauan, melainkan akan mengambil langkah tegas apabila ditemukan pelanggaran.

“Kalau dulu imbauan. Sekarang, bila ada yang melanggar, itu ditindak,” kata Amran.

Baca juga: Kabapanas temukan MinyaKita di atas HET di Pasar Tebet

Baca juga: Kabapanas/Mentan bidik CPB di gudang Bulog pada 2026 capai 4 juta ton

Baca juga: Mentan sebut stok beras 3,39 juta ton, bidik swasembada gula 2026

Baca juga: Akademisi: Transformasi kebijakan Mentan perkuat ekosistem pangan RI




Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
123 Personel Dikerahkan Cari 3 WN Spanyol Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo
• 14 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Sambung-menyambung Jembatan Bailey Hubungkan Akses Usai Banjir Sumatera
• 8 jam lalukompas.com
thumb
Di Surabaya, Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Doakan Korban Bencana Sumatera
• 22 jam laludetik.com
thumb
Bencana Alam dan Peran Kejaksaan
• 9 jam laluharianfajar
thumb
Kemegahan Panggung Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru 2026 di Bundaran HI Jakarta
• 2 jam lalumerahputih.com
Berhasil disimpan.