Tricenarian, Penanda Tiga Dekade Kiprah ViaVia Jogja di Dunia Seni Yogyakarta 

kompas.id
3 jam lalu
Cover Berita

Sebagai kota yang kental dengan atmosfer seni, Yogyakarta memiliki puluhan galeri seni yang menjadi wadah tumbuh dan berkembang seniman. Tidak semua galeri seni memiliki perjalanan yang mulus dan hanya segelintir yang mampu bertahan hingga lebih dari tiga dekade.

ViaVia Jogja adalah salah satunya. Restoran dan tempat usaha penyedia perjalanan di bilangan Prawirotaman, Yogyakarta, tersebut pada akhir 2025 merayakan 30 tahun berdirinya sekaligus kiprahnya dalam perkembangan dunia seni di ”Kota Gudeg” itu.

Perayaan tersebut diwujudkan dalam sebuah pameran berjudul Tricenarian. Judul tersebut merupakan istilah turunan dari bahasa Latin yang merujuk pada usia 30-an tahun. Pameran ini melibatkan lebih dari 65 seniman yang pernah terlibat dalam lebih dari 250 pameran pada kurun waktu 1995-2025. Mereka, antara lain, adalah Samuel Indratma, Bambang ”Toko” Witjaksono, Syahrizal Pahlevi, Eko Nugroho, dan Agan Harahap.

Kurator Ripase Nostanta Purba menyebut bahwa pameran Tricenarian dikemas dalam semangat ”pulang ke rumah” setelah perjalanan selama 30 tahun. Pameran ini tidak hanya menjadi ruang presentasi karya, namun juga medium untuk mengingatkan kembali akan jejaring yang pernah tumbuh.

Terletak di kawasan Prawirotaman yang terkenal dengan sebutan ”Bali-nya Jogja”, ViaVia menjadi lokasi yang ideal bagi pertemuan karya para seniman dengan wisatawan asing yang notabene juga calon pembeli karya seni potensial. Dalam perjalanannya, ViaVia telah melalui banyak peristiwa penting, mulai dari krisis moneter 1998, gempa bumi Yogyakarta 2006, hingga pandemi global 2020. Sebagai sebuah ruang, ViaVia terus bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan zaman yang silih berganti.

Pameran Tricenarian diadakan di empat tempat usaha ViaVia yang letaknya berdekatan di Jalan Prawirotaman, yakni di restoran, agen perjalanan, penginapan, dan tempat penjualan kue. Pengunjung keempat tempat itu tidak dipaksa untuk menyaksikan pameran secara serius, namun diberi kebebasan untuk menyantap makanan dan minuman sembari melirik sejumlah karya di sekeliling mereka, seperti terlihat pada Selasa (30/12/2025).

Melewati usia ke-30, ViaVia tetap terus berusaha menjadi ruang bagi tumbuh kembang seni. Bagi pengelola tempat itu, karya yang dipamerkan di ViaVia adalah alat untuk menciptakan wacana tentang isu-isu kontemporer, mendorong refleksi kritis, serta untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan masa kini, seperti pembangunan perkotaan, perubahan iklim, jender, dan identitas.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kondisi Finansial Zodiak 31 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces
• 15 jam lalutvonenews.com
thumb
Upah minimum dan tantangan pemenuhan hidup layak di DIY
• 12 jam laluantaranews.com
thumb
FIFA Umumkan 15 Wasit Indonesia Masuk Daftar Pengadil Internasional 2026, Termasuk Thoriq Alkatiri
• 9 jam lalubola.com
thumb
Pemkot Sukabumi Gelar Festival Peringati Hari Disabilitas Internasional 2025
• 4 jam lalukompas.tv
thumb
Korlantas Nilai ETLE Efektif Tingkatkan Kepatuhan Berkendara
• 4 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.