REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Potensi zakat nasional diperkirakan mencapai Rp217,3 triliun per tahun, namun realisasi pengumpulannya masih jauh dari angka tersebut. Kondisi ini menunjukkan besarnya ruang perbaikan dalam pengelolaan dana sosial keuangan Islam di Indonesia.
Kepala CSED INDEF Nur Hidayah menyebut tingginya kepatuhan berzakat belum diiringi pengelolaan yang optimal. “Di Indonesia, sekitar 98 persen muslim melaporkan menunaikan zakat, jauh melebihi pangsa perbankan syariah,” kata Nur Hidayah dalam diskusi publik INDEF bertajuk Ekonomi Syariah di Persimpangan: Refleksi Strategis 2025 dan Policy Agenda 2026 yang digelar secara daring, Selasa (30/12/2025).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Anwar Ibrahim: Malaysia Netral dalam Konflik Kamboja dan Thailand
- Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD, Gerindra Jateng: Pilkada Langsung Munculkan Risiko Korupsi
- Gubernur Aceh Minta Pembangunan Hunian untuk Korban Banjir Dipercepat
Ia menjelaskan, potensi filantropi Islam seharusnya dapat menjadi instrumen strategis pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Namun hingga kini, realisasi masih tertinggal jauh dari potensi yang ada.
Pada 2023, pengumpulan zakat nasional oleh BAZNAS dan LAZ tercatat Rp32,321 triliun, dengan pendistribusian Rp31,199 triliun atau hampir 96 persen disalurkan kepada mustahik. Capaian tersebut dinilai signifikan, tetapi masih menyisakan ruang peningkatan yang besar.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Realisasi pengumpulan zakat pada 2024 tercatat Rp40,51 triliun dari target Rp50 triliun, sehingga masih terdapat selisih sekitar Rp9 triliun. Sementara pada 2025, pengumpulan zakat tercatat Rp26,99 triliun.
Nur Hidayah juga menyoroti potensi global dana zakat yang sangat besar. “Potensi global dana zakat diperkirakan sekitar USD 200–1.000 miliar, namun lembaga resmi baru menghitung sebagian kecilnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, zakat telah diintegrasikan ke dalam RPJPN 2025–2029 serta diperkuat melalui transparansi dan akuntabilitas keuangan dengan PSAK 409. Meski demikian, penguatan kelembagaan tetap dibutuhkan.
“Masih terjadinya segmentasi dan egoisme lintas sektoral,” kata Nur Hidayah, seraya menekankan pentingnya sinergi dan orkestrasi antarpemangku kepentingan agar dana umat dapat dikelola lebih efektif dan efisien.


