Grayscale: Regulasi Kripto Berpotensi Jadi Penentu Pasar di 2026

wartaekonomi.co.id
4 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Manajer Aset Kripto Amerika Serikat (AS) Grayscale menyatakan bahwa perhatian investor tahun ini mengerucut pada dua isu utama, yakni kecepatan pemerintah dalam membangun kerangka regulasi aset digital yang komprehensif dan potensi ancaman komputasi kuantum terhadap keamanan blockchain.

Grayscale menilai hanya satu dari dua isu tersebut yang kemungkinan akan membentuk arah pasar dalam waktu dekat. Analis perusahaan memperkirakan rancangan undang-undang struktur pasar kripto yang bersifat bipartisan akan disahkan menjadi undang-undang pada 2026.

Baca Juga: Metaplanet Serok Bitcoin, Tambah 4.279 BTC

Meski pembahasan masih berlangsung terkait sejumlah detail penting, perusahaan itu menyebut arah kebijakan sudah semakin jelas. Para pembuat undang-undang bergerak menuju penerapan kerangka regulasi ala pasar keuangan tradisional untuk industri kripto, termasuk kewajiban pendaftaran dan pengungkapan, klasifikasi aset digital yang lebih tegas serta aturan pembatasan bagi pelaku internal.

Grayscale menilai regulasi yang lebih lengkap dan selaras secara global akan membawa dampak praktis terhadap adopsi aset digital.

Lembaga jasa keuangan yang teregulasi dinilai akan lebih nyaman menyimpan aset kripto di neraca keuangan mereka, sementara kepastian hukum dapat mendorong institusi untuk bertransaksi langsung di atas jaringan blockchain. Perkembangan tersebut dapat menandai tahap awal menuju era pasar kripto yang lebih institusional.

Sebaliknya, Grayscale memandang kekhawatiran terhadap komputasi kuantum sebagai isu yang sah namun cenderung dibesar-besarkan menjelang 2026.

Perusahaan memperkirakan topik ini akan memicu perdebatan dan pemberitaan, tetapi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap harga aset kripto dalam jangka pendek.

Grayscale mengakui bahwa secara teoritis, komputer kuantum yang sangat kuat berpotensi melemahkan standar kriptografi saat ini dengan menurunkan kunci privat dari kunci publik, sehingga memungkinkan terjadinya transaksi palsu. Namun, risiko tersebut dinilai masih jauh.

Baca Juga: Investor Beralih ke Emas dan Perak, Bitcoin Tertinggal di 2025

Dalam jangka panjang, perusahaan itu menyatakan sebagian besar blockchain, termasuk bitcoin, serta ekosistem ekonomi digital secara luas, perlu beralih ke kriptografi tahan kuantum. Meski demikian, kesiapan menghadapi tantangan tersebut belum akan menjadi faktor penentu valuasi aset kripto pada tahun depan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Damai dengan Insanul Fahmi, Inara Rusli Harap Wardatina Mawa Terima Niat Baik
• 1 jam lalugenpi.co
thumb
Merayakan Liburan di Tengah Ekonomi Sulit
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
• 11 jam lalusuara.com
thumb
6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Nanas
• 14 jam lalubeautynesia.id
thumb
Wapres Gibran Sapa Ribuan Pengunjung IKN di Momen Libur Akhir Tahun
• 8 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.