JAKARTA, DISWAY.ID -- Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional berada dalam kondisi aman dan mencukupi.
Bahlil menyampaikan bahwa salah satu infrastruktur strategis milik Pertamina, yakni Integrated Terminal Jakarta (ITJ), memegang peran penting dalam menjaga kesiapan pasokan serta kelancaran distribusi energi nasional.
“Integrated Terminal Jakarta melayani sekitar 15 persen dari total cadangan BBM nasional dan memasok kurang lebih 45 persen kebutuhan BBM di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, termasuk untuk pasokan LPG,” ujar Bahlil kepada media di Jakarta, Selasa, 30 Dee,ber 2025.
BACA JUGA:Bupati Curhat Prabowo Tak Pernah Datang ke Aceh Utara Pascabencana, Dasco Buka Suara
BACA JUGA:Bupati Aceh Utara Sebut Bencana Banjir Lebih dari Tsunami 2004, tapi Pusat Seperti Tutup Mata
Lebih lanjut, Menteri Bahlil juga turut menambahkan bahwa stok BBM dan LPG nasional saat ini berada di atas standar minimum cadangan yang ditetapkan pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan energi selama masa libur Nataru.
"Standar minimum cadangan nasional berada pada kisaran 17 hingga 18 hari. Saat ini, rata-rata cadangan BBM nasional berada di angka sekitar 20 hari, mendekati batas maksimal 21 hari," ujar Bahlil.
"Itu semua kebutuhan kita di atas standar minimum nasional. Jadi nggak perlu ada keraguan apa-apa. LPG juga di atas standar minimum nasional," tambahnya.
Selain memastikan kondisi stok nasional, Bahlil selaku Menteri ESDM juga menaruh perhatian khusus terhadap kelancaran distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Aceh.
BACA JUGA:Keluhan Bupati Aceh Utara Wilayahnya Belum Dikunjungi Prabowo: Apa Nggak Tahu Ada Banjir?
BACA JUGA:Capaian BNPT: Gagalkan 27 Rencana Aksi Teror dalam Kurun Waktu 2023-2025
Dalam hal ini, dirinya mengungkapkan bahwa pada masa darurat sebelumnya, distribusi BBM dan LPG ke wilayah Bener Meriah dan sekitarnya sempat terkendala akibat keterisolasian akses.
Oleh karena itulah, sebagai upaya untuk menjaga pasokan tetap berjalan, distribusi energi dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter dan pesawat, hingga akses darat kembali dapat dibuka.
"Alhamdulillah, dalam tiga hingga empat hari terakhir, akses darat mulai terbuka sehingga distribusi BBM sudah bisa dilakukan menggunakan mobil tangki. Yang tadinya tidak bisa dijangkau, saat ini mobil tangki sudah bisa masuk," tutur Bahlil.


