Jakarta, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Rabu (31/12/2025). Informasi tersebut disampaikan melalui sistem peringatan dini cuaca BMKG.
Untuk wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar, antara lain Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang.
“Pekanbaru dan Bandar Lampung diprakirakan hujan lebat disertai petir,” ujar Prakirawan BMKG Yuyun dalam siaran yang diikuti dari Jakarta, Rabu (31/12/2025).
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Di wilayah Jawa, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara itu, Serang diprakirakan diguyur hujan lebat yang disertai kilat.
Adapun di Kalimantan, BMKG memprakirakan Pontianak, Palangka Raya, dan Banjarmasin berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat. Sementara Tanjung Selor dan Samarinda diperkirakan hanya diguyur hujan ringan hingga sedang.
“Berbeda dengan Bali dan Mataram yang berpotensi diselimuti awan tebal. Sementara Kupang diprakirakan hujan ringan,” ujarnya.
Untuk wilayah Sulawesi, hujan ringan hingga sedang diprakirakan hampir merata di kota-kota besar seperti Mamuju, Palu, Makassar, Kendari, Manado, dan Gorontalo.
Sementara di kawasan Indonesia timur, kota-kota seperti Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang. Adapun Jayapura diprakirakan berawan.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menegaskan bahwa pengelolaan informasi cuaca yang andal, terintegrasi, dan berkelanjutan dari hulu ke hilir menjadi pilar utama dalam manajemen risiko bencana hidrometeorologi.
Informasi yang kuat dinilai menjadi fondasi penting dalam mendukung sistem peringatan dini, upaya mitigasi, hingga pengambilan keputusan kebencanaan yang efektif.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah segera mengecek kesiapan mitigasi bencana menjelang perayaan Tahun Baru 2026, mulai dari ketersediaan alat, perangkat, personel, hingga anggaran.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebagai langkah antisipasi di hulu, BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan modifikasi cuaca di sejumlah titik yang dinilai berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.




