l
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis Said Didu kembali memberikan sorotan tajam ke mantan Presiden Jokowi Widodo.
Sorotan ini diberikan usai viralnya kasus mantan PM Malaysia Najib Razak.
PM Malaysia Najib Razak divonis bersalah karena empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan 21 dakwaan pencucian uang yang berkaitan dengan skandal dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Karena kejahatannta itu, Najib diberi hukuman 165 tahun penjata sekaligus yang memberikan hukuman berat dan denda yang fantastis.
Rinciannya, ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara untuk masing-masing dari empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan setelah dinyatakan bersalah.
Najib juga dihukum membayar denda total RM11,4 miliar.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Said Didu menyorot terkait kejadian ini.
“Mantan PM Tun Razak dihukum 165 tahun dan denda Rp 47 Trilyun atas tuduhan gratifikasi sbsr RM 11,38 mliyar atau sktr Rp 45,5 trilyun (Kurs Rp 4.000),” tulisnya dikutip Rabu (31/12/2025).
Belajar dari kasus ini, Said Didu kemudia membandingkannya dengan kerugian yang menurutnya terjadi di masa kepemimpinan Jokowi.
Ia menyebut angkanya bisa saja lebih fantastis dengan beberapa perusahaan yang dilibatkan termasuk Whoos.
“Jika dibandingkan kerugian negara yang dibuat rezim Jokowi yang diduga bisa mencapai puluhan ribu trilyun rupiah,” sebutnya.
“Kerugian KA Whoss saja sudah lebih besar dari kaki Malaysia,” tuturnya.
Mantan sekertaris BUMN itu mempertanyakan berapa hukuman yang pantas jika dipidanakan.
Tak cuma untuk mantan Presiden Jokowi, tetap untuk para antek-anteknya
“Berapa hukuman yang pantas buat mantan Presiden Jokowi dan antek-anteknya ?,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)
