Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sistem perdagangan baru yang akan digunakan pada Desember 2026 mendatang. Sistem tersebut akan mengacu pada model perdagangan indeks Amerika Serikat, Nasdaq.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebut, pihaknya saat ini tengah menyiapkan sistem perdagangan tersebut. Pembaruan sistem ini tak lain untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur pasar modal serta menopang lonjakan volume transaksi sekaligus menjaga keberlanjutan perdagangan.
Iman menyebut, sistem tersebut menjadi langkah strategis seiring meningkatnya aktivitas pasar sepanjang 2025. BEI akan menggunakan sistem terbaru Matching Engine (MME) yang merupakan versi pengembangan dari sistem Nasdaq.
“Kita akan melakukan adjustment terkait sistem perdagangan dan pengawasan jadi kita akan menggunakan sistem baru sama yang lakukan sebelumnya dengan last cap tapi versi terbaru MME yang perjalannya akan kita launch di Desember 2026,” kata Iman dalam konferensi pers penutupan perdagangan BEI 2025, Selasa (30/12).
Iman menjelaskan, kebutuhan pembaruan sistem muncul seiring meningkatnya likuiditas pasar. Sepanjang 2025, rata-rata nilai transaksi harian saham mencapai Rp 18 triliun.
Sementara itu, transaksi obligasi berada di kisaran Rp 6,5 triliun per hari dan transaksi derivatif serta non-saham mencapai sekitar Rp 7,6 triliun per hari.
Lonjakan transaksi tersebut menuntut infrastruktur yang lebih andal agar proses perdagangan dapat berjalan cepat, stabil dan minim gangguan. Sistem baru diharapkan mampu mengakomodasi peningkatan volume sekaligus kompleksitas transaksi di masa depan.
Selain meningkatkan kecepatan dan kapasitas perdagangan, sistem ini juga dirancang untuk memperkuat fungsi pengawasan pasar. BEI menyebut, sistem tersebut akan mendukung integrasi data secara real-time serta meningkatkan kemampuan pemantauan transaksi untuk memitigasi risiko sistemik dan potensi gangguan pasar.
Dia juga mengatakan, BEI juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta self-regulatory organization (SRO) lainnya untuk memastikan sistem yang dikembangkan memenuhi standar global dan kebutuhan pengawasan regulator.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, sistem perdagangan yang digunakan BEI saat ini sejatinya sudah mengacu pada Nasdaq. Namun, sistem yang akan diimplementasikan pada akhir 2026 merupakan versi terbaru dari sistem perdagangan Nasdaq.
“Sekarang pun kita sudah menggunakan Nasdaq, yang akan kita implementasikan di akhir 2026 adalah versi terbaru dari sistem perdagangan Nasdaq,” kata Jeffrey.
Jeffrey menjelaskan ada beberapa perbedaan antara sistem perdagangan saat ini dengan yang akan diluncurkan akhir tahun depan.
Pertama, sistem perdagangan ini dirancang untuk perdagangan multi aset. Kemudian kedua, sistem perdagangan terbaru akan menyajikan kapasitas yang jauh lebih besar sampai dengan lebih dari 3 kali lipat dari kapasitas sekarang.
“Itu tentu kita lakukan untuk mengantisipasi pendalaman pasar yang akan kita lakukan,” katanya.




