Penipuan Finansial Meningkat, Literasi Keuangan Syariah Keluarga Dinilai Kian Mendesak

republika.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Maraknya penipuan keuangan digital (scam) dinilai menjadi ancaman serius bagi ketahanan ekonomi keluarga Muslim menjelang 2026. Risiko tersebut meningkat seiring meluasnya layanan keuangan digital dan tumbuhnya minat masyarakat terhadap produk keuangan syariah. Pimpinan Sakinah Finance sekaligus Guru Besar Akuntansi Syariah Universitas Islam Tazkia Murniati Mukhlisin menegaskan pertumbuhan ekonomi syariah harus dibarengi dengan kesiapan kebijakan literasi dan inklusi keuangan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

Ia menilai literasi menjadi fondasi utama keberlanjutan ekonomi syariah di tingkat keluarga. “Pentingnya kesiapan kebijakan literasi dan inklusi sebagai fondasi keberlanjutan untuk meningkatkan kesehatan keuangan (financial health) masyarakat sesuai prinsip syariah,” kata Murniati dalam keterangan kepada Republika, Selasa (30/12/2025).

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga
  • Pasar Fintech Syariah Rp 130 Triliun, Penyelenggara Berizin Masih Minim
  • Aset Bank Syariah Tembus Rp 1.000 Triliun, Pangsa Pasar Masih Terbatas
  • Likuiditas dan Kualitas Emiten Jadi Tantangan Pasar Modal Syariah

Dari Singapura, pendidik dan konselor keuangan keluarga Bibi Jan Mohd Ayub mengingatkan risiko kejahatan finansial meningkat seiring digitalisasi layanan keuangan. Menurut dia, masyarakat perlu lebih waspada terhadap praktik penipuan berbasis teknologi.

“Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, proteksi data, dan literasi digital,” ujarnya.

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Pandangan serupa disampaikan praktisi pendidikan finansial dari Amerika Serikat Laili Hudaifah. Ia menilai akses terhadap instrumen keuangan syariah mulai terbuka, namun kesiapan individu tetap menjadi kunci.

“Perubahan harus dimulai dari individu yang berani belajar dan berkomitmen menjalankan prinsip syariah,” kata Laili.

Sementara itu, Pendiri Sakinah Finance sekaligus Head of BSI Institute Luqyan Tamanni mencatat pergeseran perilaku konsumsi kelas menengah yang semakin berhati-hati. Menurut dia, rasionalisasi belanja menjadi sinyal adaptasi, tetapi tetap membutuhkan pendampingan perencanaan keuangan jangka panjang.

Ia menegaskan tanpa penguatan literasi dan regulasi digital yang memadai, keluarga berpotensi menjadi titik lemah dalam ekosistem keuangan syariah nasional.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Akui Kinerja Polisi Jauh dari Harapan, Kapolri Minta Maaf dan Janji tak Baper Terima Kritikan Publik
• 16 jam lalumerahputih.com
thumb
Kakorlantas: Korban Meninggal Kecelakaan Lalin Turun 19,8% pada 2025
• 18 jam laludetik.com
thumb
Car Free Night Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Mulai Pukul 18.00 WIB | INDO UPDATE
• 9 menit lalukompas.tv
thumb
6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Nanas
• 23 jam lalubeautynesia.id
thumb
PVMBG: Status Gunung Bur Ni Telong di Bener Meriah Aceh Naik ke Level III Siaga
• 9 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.