Grid.ID - Kronologi bangkai pesawat jatuh timpa rumah warga di Bogor, Jawa Barat gegerkan publik. Kuat dugaan bangkai pesawat itu jatuh karena terbawa oleh angin puting beliung.
Peristiwa soal kronologi bangkai pesawat jatuh timpa rumah warga itu pun terjadi tepatnya di Kampung Babakan RT 1/4, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Senin (29/12/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu bangkai pesawat yang menimpa rumah warga memiliki panjang sekitar 12 meter. Dan jatuh dengan posisi melintang di antara tiga rumah warga.
Salah satu warga, yang diketahui bernama Ernawati (37), mengaku rumahnya ikut jadi korban saat bangkai pesawat itu jatuh. Rumah Ernawati yang hanya berupa tembok yang belum di cat serta struktur atap dari bambu dan genteng tanah liat itu terpaksa harus menahan beban yang sangat berat.
Kejadian juga diketahui terjadi tepat sebelum hujan dan sempat terdengar suara angin kencang.
"Kejadiannya sebelum ujan, cuma kedenger bunyi kaya kenceng gitu (angin) langsung aja saya keluar," ungkap Ernawati dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com, Rabu (31/12/2025).
Mengetahui hal itu, Ernawati untungnya langsung bergerak cepat menyelamatkan diri sembari menggendong sang anak. Dan lantas berlari ke arah luar rumah.
Dan benar saja, saat itu bangkai peswat itu betulan bersarang di atap rumahnya.
"Saya gak tau pas kejadiannya mah, cuma saya intinya lari, pas lari tau-tau ada sayap pesawat. Pas saya keluar kaget aja ini apa gitu," imbuh Ernawati.
Akibat kejadian itu, rumah Ernawati mengalami kerusakan. Namun untungnya, kejadian itu tidak menyebabkan korban jiwa atau luka.
"Genteng sih rusak, gentengnya abis. Keluarga mah alhamdulillah aman gak ada yang terluka," tandas Ernawati.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, terkait kronologi bangkai pesawat jatuh timpa rumah warga ternyata berasal dari penampungan pesawat bekas di seberang pemukiman yang jaraknya sekitar 500 meter. Dan bisa terbang jauh karena terbawa angin puting beliung.
Bahkan saking kencangnya angin, beberapa pohon juga ikut tumbang dan menutup akses jalan raya dari arah Kota Bogor menuju Parung.
Tak berhenti sampai di situ, Kepala Desa Pondok Udik, M. Sutisna mengungkapkan, berdasarkan pendataan sementara tercatat sebanyak 30 rumah mengalami kerusakan. Namun tak sampai ada korban.
"Kalau dilihat di lapangan ada yang mencapai 100 persen rumah tersebut hancur. Rata-rata kerusakan atap dan juga ada bagian dinding yang hancur roboh," ujar Udik.
"Tidak ada, alhamdulillah semua selamat, ini kerusakannya lebih ke rumah-rumah," tandasnya. (*)
Artikel Asli

