PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) resmi menjalin kerja sama pengadaan jasa transportasi udara dengan PT Air Route Aviation (ARA). Dalam kerja sama ini, ARA menyediakan helikopter Bell 429 dengan nomor registrasi PK-CFI untuk mendukung aktivitas operasional Perseroan beserta sejumlah entitas anaknya.
Beberapa anak usaha yang turut menjadi penerima layanan tersebut antara lain PT Kalimantan Sawit Abadi, PT Menteng Kencana Mas, PT Mitra Mendawai Sejati, PT Mirza Pratama Putra, PT Sawit Multi Utama, serta PT Tanjung Sawit Abadi.
“Guna mendukung operasional Perseroan dan beberapa anak perusahaannya, Perseroan (beserta beberapa anak perusahaannya) dan ARA menandatangani Perjanjian sehubungan dengan pengadaan jasa transportasi aircraft yang akan disediakan oleh ARA,” ujar manajemen.
Baca Juga: Jutaan Hektar Kebun Sawit Rampasan 'Diputihkan' Demi BUMN
Adapun nilai jasa sewa helikopter ditetapkan sebesar Rp1.944.150.000 per bulan, belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Perjanjian tersebut berlaku selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan dan dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan operasional perusahaan.
Manajemen menegaskan bahwa transaksi ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan usaha maupun kondisi keuangan Perseroan.
Sebaliknya, penggunaan helikopter dinilai penting untuk menunjang kegiatan operasional di wilayah kerja yang luas dan tersebar, terutama mengingat keterbatasan akses darat akibat kondisi geografis dan infrastruktur.
Baca Juga: Satgas PKH Sebut 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang Ditagih Denda Rp 2,3 T
Dengan total area operasional lebih dari 110.000 hektare yang tersebar di berbagai kabupaten, kehadiran moda transportasi udara dinilai krusial untuk memastikan mobilitas manajemen berjalan optimal.
Selain menunjang pengawasan operasional, helikopter juga digunakan untuk inspeksi lapangan, evaluasi kondisi tanaman, hingga pengamanan aset strategis perusahaan.
“Dengan tersedianya transportasi udara, manajemen dapat memperoleh informasi lapangan secara langsung sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan berbasis kondisi aktual,” ujar manajemen.




