Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus mempercepat pemulihan konektivitas infrastruktur jembatan di wilayah Aceh pascabencana. Penanganan darurat menjadi langkah utama agar akses masyarakat dapat segera kembali terhubung.
Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Rakhman Taufik, mengatakan bahwa strategi awal pemerintah difokuskan pada pemulihan akses secepat mungkin dengan berbagai solusi sementara.
“Yang pertama tentu kita harus menangani secara darurat terlebih dahulu. Yang terpenting adalah jalan segera terhubung kembali, bisa dengan jembatan kayu, timbunan, box, atau jembatan panel darurat,” ujar Rakhman.
Selain membangun jembatan darurat, Kementerian PU juga menyiapkan jalur alternatif untuk menjaga mobilitas masyarakat. Saat jembatan Krueng Tingkeum mengalami kerusakan, pemerintah turut memperbaiki jalan kabupaten dan memasang jembatan panel darurat di wilayah AW Getah.
“Saat jembatan Krueng Tingkeum putus, kita juga memperbaiki jalan kabupaten dan memasang jembatan panel darurat di AW Getah sebagai jalur alternatif,” katanya.
Dalam percepatan penanganan tersebut, Kementerian PU melibatkan berbagai pihak, termasuk penyedia jasa dan TNI, guna memastikan konektivitas masyarakat segera pulih.
“Kita berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari penyedia jasa hingga TNI, agar konektivitas masyarakat bisa segera tersambung,” jelas Rakhman.
Terkait progres pembangunan jembatan panel darurat Krueng Tingkeum, Rakhman menyampaikan bahwa pada malam hari dilakukan penyelesaian seluruh panel jembatan sekaligus uji kelayakan melalui uji beban.
“Malam ini seluruh panel jembatan diselesaikan dan dilakukan uji beban sekitar 38 ton untuk memastikan jembatan aman digunakan,” ungkapnya.
Baca Juga: Akses Jembatan Krueng Tamiang Kembali Dibuka, Kementerian PU Pulihkan Konektivitas Warga
Meski akan segera difungsikan, Rakhman menegaskan bahwa penggunaan jembatan panel darurat tetap disertai pembatasan demi keselamatan pengguna jalan.
“Karena ini jembatan panel darurat, tetap ada pembatasan berat, tinggi kendaraan maksimal empat meter, dan kendaraan tidak boleh melintas secara beriringan,” tegasnya.
Apabila hasil uji beban dan evaluasi dinyatakan memenuhi syarat, jembatan panel darurat Krueng Tingkeum ditargetkan dapat dibuka untuk umum pada 27 Desember 2025.
“Jika hasil uji beban memenuhi syarat dan evaluasi berjalan lancar, insya Allah jembatan ini bisa dibuka besok, 27 Desember 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rakhman memastikan bahwa setelah masa tanggap darurat berakhir, Kementerian PU akan melanjutkan penanganan ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pembangunan jembatan permanen.
“Setelah masa tanggap darurat selesai, kita akan segera masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk



