Pantau - Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa ratusan unit hunian sementara (huntara) telah berhasil dibangun di Aceh Tamiang bagi korban banjir. Proyek ini merupakan bagian dari komitmen bersama Danantara Indonesia dan Badan Pengelola BUMN (BP BUMN) untuk mempercepat pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.
Kolaborasi BUMN untuk Akses Tempat Tinggal LayakDony Oskaria, yang juga menjabat sebagai Kepala BP BUMN, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan di atas lahan milik PTPN untuk memastikan standar kualitas dan waktu pengerjaan tetap terjaga.
"Langkah ini merupakan komitmen nyata untuk segera menyediakan tempat tinggal yang layak dan aman bagi para pengungsi," ujarnya.
Proyek huntara di Aceh Tamiang merupakan bagian dari target besar pembangunan 15.000 unit huntara untuk wilayah terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Pembangunan dilakukan secara kolaboratif oleh tujuh BUMN Karya, menggunakan teknologi desain modular agar proses lebih cepat tanpa mengurangi kekuatan struktur bangunan.
Kawasan Terpadu dengan Fasilitas LengkapHuntara yang dibangun bukan hanya sebagai tempat tinggal sementara, tetapi dirancang sebagai kawasan terpadu yang dilengkapi dengan:
Kamar mandi
Dapur umum
Mushala
Selain itu, sejumlah BUMN juga terlibat dalam mendukung operasional hunian:
PLN menjamin pasokan listrik
Telkom menyediakan layanan konektivitas
Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) memberikan dukungan pendanaan strategis
Langkah ini bertujuan agar para pengungsi bisa tinggal di tempat yang aman, nyaman, dan layak selama masa transisi menuju hunian permanen.
Pembangunan huntara ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dan BUMN untuk memastikan penanganan bencana tidak hanya cepat, tetapi juga bermartabat bagi seluruh warga terdampak.




