GenPI.co - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan para pejabatnya untuk meningkatkan produksi rudal.
Kim juga ingin membangun lebih banyak fasilitas manufaktur guna memenuhi kebutuhan militer yang terus meningkat.
Dalam laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim mengatakan pabrik-pabrik amunisi harus bersiap menghadapi periode produksi yang padat.
Dia meminta perluasan kapasitas produksi secara menyeluruh untuk menyesuaikan dengan kebutuhan angkatan bersenjata Pyongyang.
"Sektor produksi rudal dan peluru sangat penting dalam memperkuat daya jera perang," ujar Kim, dilansir AFP, Selasa (30/12).
Selama beberapa tahun terakhir, Korea Utara memang secara signifikan meningkatkan frekuensi uji coba rudal.
Langkah tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan serangan presisi, menunjukkan kekuatan kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan, serta menguji sistem persenjataan sebelum dipasarkan ke negara mitra, terutama Rusia.
Hubungan Pyongyang dan Moskow dilaporkan makin erat sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Korea Utara disebut telah mengirimkan pasukan, peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh untuk mendukung Rusia.
Sebagai imbalannya, Moskow diduga memberikan bantuan finansial, teknologi militer, dan pasokan makanan serta energi kepada Korea Utara.
AS mengatakan memiliki bukti Rusia meningkatkan dukungan terhadap Korea Utara, termasuk dalam bentuk bantuan teknologi ruang angkasa dan satelit canggih.
Hal itu dinilai signifikan karena teknologi peluncur satelit memiliki kesamaan mendasar dengan teknologi rudal balistik antarbenua (ICBM).
Menurut peneliti asal Korea Utara Ahn Chan-il, program ICBM Pyongyang saat ini telah mencapai target utamanya.
Tonton Video viral berikut:





