REPUBLIKA.CO.ID, SORONG — Menjelang satu abad pengabdiannya bagi kedaulatan energi nasional, Papua Field yang dikelola Pertamina EP Zona 14 Regional 4 membuktikan konsistensi semangat Pertamina dalam Energizing Indonesia. Wilayah Kerja (WK) Papua merupakan brownfield atau lapangan mature yang telah berproduksi sejak 1932 dan kini memasuki fase penurunan produksi.
Namun, melalui loyalitas tinggi, kolaborasi, dan sinergi tim Papua Field, Zona 14, dan Regional 4, Pertamina EP berhasil menorehkan pencapaian gemilang dengan menyelesaikan pengeboran satu sumur pengembangan di Lapangan Salawati secara aman serta melampaui target produksi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Jangan Sampai Burnout! Ini Cara Susun Resolusi 2026 yang Ramah Kesehatan Mental
- Ini Empat Kasus Korupsi dengan Nilai Kerugian Terbesar yang Ditangani Kejagung, Angkanya Buat Kaget
- Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
Memasuki awal 2025, Papua Field dari total 130 sumur yang tersebar di tiga lapangan utama, yakni Klamono, Sele-Linda, dan Salawati, mencatatkan performa produksi month to date (MTD) sebesar 848 barel minyak per hari (BOPD), lebih tinggi dari target yang ditetapkan.
Kondisi lapangan yang telah beroperasi hampir 100 tahun dengan berbagai kompleksitas, seperti berada di wilayah terpencil, keterbatasan akses, serta tantangan subsurface, tidak menyurutkan semangat perwira Pertamina.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Untuk menjawab tantangan dalam menjaga pasokan energi nasional serta eksistensi Pertamina di wilayah paling timur Indonesia, tim WK Papua menjalankan strategi ofensif melalui program pemboran empat sumur pengembangan di Lapangan Salawati, percepatan monetisasi potensi gas di Klamono Utara W dan Markisa, serta pengembangan potensi minyak pada struktur Kembo.
Selain itu, dilakukan evaluasi potensi minyak melalui Study Low Quality Reservoir (LQR) di Lapangan Sele-Linda serta penjajakan percepatan komersialisasi potensi gas pada struktur Mogoi Deep.
Melalui program tersebut, tim diharapkan dapat mempertahankan sekaligus menggelorakan denyut produksi migas di Tanah Papua. Meski sempat menghadapi kendala teknis yang menyebabkan pergeseran jadwal dari rencana awal pertengahan tahun, sumur pengembangan SLW-C4X akhirnya mulai ditajak pada 2 November 2025 menggunakan rig PDSI #11.2/N80B-M.



