Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 10.000 pada tahun 2026.
Optimisme tersebut didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian nasional serta kebijakan pemerintah yang dinilai semakin sinkron
"Ke depan dengan kebikajan yg semakin sinkron dan ekonomi yang semakin bagus harusnya naik lebih cepat. Tahun depan 10.000 lebih," kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Baca Juga: Sempat Tertekan, IHSG Akhiri 2025 di Zona Hijau
Meski hingga akhir 2025 IHSG belum mampu menembus level 9.000. Ia memproyeksikan IHSG bakal tembus lebih dari 10.000 pada akhir tahun 2026.
"Lebih tahun depan. Akhir tahun depan 10000 lebih," tuturnya.
Ia menambahkan, apabila sejak awal desain kebijakan sudah selaras, IHSG seharusnya sudah berada di level 9000.
"Harusnya kalau kemarin designnya sesuai dengan design saya sekarang udah 9000, tapi kan itu (beda) sedikit," terangnya.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/12) sore atau pada terakhir perdagangan Bursa Tahun 2025, mencatat IHSG ditutup menguat 2,68 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.646,94.
Baca Juga: IHSG Mentereng di 2025, Kehadiran Prabowo Dinanti di Pembukaan Perdagangan BEI 2026
IHSG sempat menorehkan rekor All Time High di level 8.710,69. Penguatan tersebut diiringi peningkatan partisipasi investor serta likuiditas transaksi, yang mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek pasar modal Indonesia.
Diketahui, penguatan IHSG juga sejalan dengan pertumbuhan basis investor pasar modal. Berdasarkan data BEI, per 29 Desember 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 20,32 juta, dengan jumlah investor saham menembus 8,59 juta. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp16.000 triliun atau setara sekitar 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Likuiditas transaksi pun mencetak rekor baru, dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp18,06 triliun. Data ini menunjukkan semakin besarnya peran pasar modal dalam perekonomian nasional, baik sebagai sarana investasi masyarakat maupun sumber pendanaan bagi dunia usaha.




