SYDNEY, KOMPAS.TV — Kota Sydney tetap menggelar perayaan Tahun Baru 2026, Rabu (31/12/2025) dengan pengamanan ketat, meski suasana masih diliputi duka akibat penembakan massal terburuk di Australia dalam hampir tiga dekade terakhir.
Pemerintah setempat menegaskan perayaan digelar sebagai bentuk keteguhan sikap dan penolakan terhadap terorisme.
Australia bagian timur menyambut 2026 dua jam setelah Selandia Baru.
Namun, di Sydney—kota terbesar di negara tersebut—pergantian tahun berlangsung di bawah bayang-bayang tragedi penembakan pada 14 Desember di Bondi Beach.
Baca Juga: Urutan Negara yang Masuk Tahun Baru 2026 Paling Awal hingga Terakhir
Dua pelaku menyerang perayaan Hanukkah, menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 40 lainnya.
Insiden itu mengguncang publik dan memicu peningkatan kewaspadaan nasional.
Pada Rabu malam waktu setempat, ribuan warga tetap memadati kawasan waterfront pusat kota untuk menyaksikan pertunjukan kembang api yang berpusat di sekitar Sydney Harbour Bridge.
Aparat keamanan dikerahkan dalam jumlah besar. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perayaan tahunan tersebut, sejumlah petugas terlihat membawa senjata laras panjang secara terbuka sebagai bagian dari langkah pengamanan.
Pihak berwenang menyatakan kehadiran polisi bersenjata dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada publik, sekaligus mencegah potensi ancaman lanjutan.
Meski pengamanan ditingkatkan, otoritas menekankan perayaan tetap berlangsung terbuka dan aman bagi masyarakat.
Satu jam sebelum tengah malam, rangkaian perayaan dihentikan sejenak untuk mengenang para korban penembakan.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press
- Sydney Tahun Baru 2026
- perayaan Tahun Baru Sydney
- penembakan Bondi Beach
- kembang api Sydney Harbour Bridge
- pengamanan Tahun Baru Australia
- Chris Minns NSW




