Pemerintah menyediakan jembatan bailey untuk mempercepat pemulihan infrastruktur pascabanjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Presiden Prabowo Subianto membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Perbaikan Jembatan untuk pemulihan pascabencana Sumatera.
Prabowo menilai percepatan penyelesaian jembatan modular dan infrastruktur penghubung lainnya merupakan langkah vital guna mendukung mobilitas masyarakat sekaligus distribusi logistik di wilayah pascabencana. Prabowo juga kerap mengunjungi langsung lokasi pembangunan jembatan bailey di wilayah bencana, antara lain di Teupin Mane di Bireuen, Aceh, dan di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Rabu, 31 Desember.
Berikut perkembangan pembangunan jembatan bailey:
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan adanya dugaan sabotase terhadap jembatan bailey yang dibangun untuk penanganan bencana di Sumatera.
Dugaan itu muncul setelah ditemukan baut-baut jembatan yang terlepas. Maruli yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Perbaikan Jembatan untuk pemulihan pascabencana Sumatera itu menyayangkan kondisi tersebut karena karena dilakukan saat masyarakat tengah berada dalam situasi bencana.
“Dua hari yang lalu dibongkar baut-bautnya. Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadab ini, terus terang saja,” kata Maruli dalam konferensi pers di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (29/12).
Ia mengatakan dugaan sabotase itu berpotensi menimbulkan korban jiwa ketika jembatan tersebut digunakan dalam kondisi tidak aman. “Bisa dikatakan arahnya kepada pemerintah, masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk membeli 100 jembatan bailey dari luar negeri. Langkah ini untuk mempercepat pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pengadaan jembatan bailey dari luar negeri juga digunakan untuk menambah stok nasional guna mendukung kesiapsiagaan operasi pemulihan bencana di seluruh Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menargetkan dukungan 100 jembatan bailey tambahan dapat mulai tiba pada Januari 2026 agar selanjutnya dapat terpasang seluruhnya paling lambat Februari.
"Presiden melalui Kementerian Pertahanan akan mencari 100 bailey dari luar, untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana ini. Mungkin ini akan kita gunakan di daerah-daerah di seluruh Indonesia," kata Maruli dalam konferensi pers di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (29/12).
Capaian Pembangunan JembatanHingga Senin, 29 Desember, TNI AD telah mendata kebutuhan 44 jembatan bailey, dengan rincian 12 unit telah selesai dipasang, enam unit masih dalam proses pemasangan, 15 unit dalam perjalanan, dan sisanya masih dalam tahap pengumpulan.
Selain jembatan bailey, TNI AD juga membangun 47 titik jembatan armco serta menyiapkan 11 jembatan gantung untuk mendukung mobilitas warga dan distribusi logistik di daerah terdampak bencana.
Maruli menjelaskan bahwa saat ini TNI AD bekerja dengan sistem tiga sif kerja sejak pagi, siang hingga malam untuk mempercepat pembangunan jembatan darurat.
Ia mengakui pemasangan jembatan bailey menghadapi tantangan besar, terutama pada tahap survei lokasi dan distribusi logistik. Maruli menjelaskan alur pembangunan jembatan bailey diawali setelah Satgas menerima laporan kerusakan jembatan yang rusak.
Gubernur Aceh Minta Percepat Bangun JembatanGubernur Aceh Muzakir Manaf meminta percepatan pembangunan jembatan yang putus akibat banjir guna melancarkan mobilisasi bantuan dan pergerakan masyarakat. Ia menyampaikan hal tersebut saat forum rapat koordinasi bersama Satgas Pemulihan Pasca Bencana DPR yang berlangsung di Hotel Daka Banda Aceh pada Selasa (30/12).
Muzakir Manaf menyampaikan permintaan itu kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Maruli juga ditunjuk oleh Prabowo sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Perbaikan Jembatan untuk pemulihan pascabencana Sumatera.
“Ini banyak sekali jembatan yang belum terhubung, pak. Mudah-mudahan cepat kita buat,” ujar Muzakir Manaf.


