Ketum BKMT: Pergantian Tahun Momentum Muhasabah dan Menghargai Waktu

republika.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Ustadzah Syifa Fauziyah mengajak umat Islam menjadikan pergantian tahun sebagai momentum muhasabah diri serta memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, keluarga, dan masyarakat. Hal itu disampaikan Ustadzah Syifa Fauziyah dalam tausyiah pada Dzikir Nasional 2025 yang digelar Republika di Masjid At-Thohir, Cimanggis, Depok, Rabu (31/12/2025).

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

“Momen pergantian tahun ini menjadi momen untuk kita bisa melihat kembali dan juga menjadi refleksi atas apa yang telah kita lakukan satu tahun kemarin,” kata Ustadzah Syifa.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga
  • Ini Bacaan Dzikir Pergantian Tahun Republika di Masjid at-Thohir
  • Malam Tahun Baru, Ratusan Jamaah Hadiri Dzikir Nasional di Masjid At-Thohir
  • Di Acara Dzikir Nasional Republika, INH Ingatkan Dunia Jangan Normalisasi Pembantaian di Gaza

Ia menekankan pentingnya menghargai waktu, sebagaimana Allah SWT bersumpah demi waktu dalam Surat Al-‘Asr. Ia juga membagikan pesan almarhum KH Abdullah Syakir, pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, bahwa waktu memiliki tiga sifat utama, yakni sangat berharga, berjalan sangat cepat, dan tidak pernah bisa kembali.

“Beliau berpesan waktu yang diberikan oleh Allah dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk diri sendiri, sepertiga untuk keluarga, dan sepertiga untuk umat dan masyarakat,” katanya.

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Ustadzah Syifa menegaskan, kehadiran orang tua, khususnya ayah dan ibu, sangat penting dalam membangun ketahanan keluarga. Kehadiran yang utuh, bukan sekadar fisik, dinilai berpengaruh besar terhadap perkembangan anak dan keharmonisan rumah tangga.

Selain refleksi pribadi dan keluarga, ia juga mengajak umat memperkuat kepedulian sosial. Zikir nasional ini, lanjutnya, dipersembahkan sebagai doa bagi saudara-saudara di Sumatera yang terdampak bencana, serta bagi umat Islam di berbagai belahan dunia yang tengah mengalami musibah dan penderitaan.

“Walaupun kita jauh. Hanya dengan doa tapi kita tidak tahu kalau memang doa inilah yang tembus langit untuk menjadi keselamatan dan memulihkan keadaan Saudara-saudara kita yang ada di Sumatera,” katanya.

“Alhamdulillah sebagai ketua BKMT, ibu-ibu majelis taklim ini sangat loyal terhadap bantuan yang diberikan kepada saudara-saudara kita di Sumatera, insyaallah kepedulian sosial kita ini semakin meningkay,” katanya menambahkan.

Ia berharap zikir nasional ini menjadi ikhtiar spiritual bersama untuk menyongsong tahun baru dengan keimanan yang lebih kuat, keluarga yang lebih harmonis, dan masyarakat yang lebih peduli.

“Semoga Allah SWT menjadikan tahun 2025–2026 sebagai tahun perbaikan diri, penguatan ukhuwah, dan keselamatan bagi bangsa dan negara,” tutup Ustadzah Syifa Fauziyah.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tak Terseret Kasus Suami, Kuasa Hukum Korban Tegaskan Boiyen Tidak Terlibat Hukum
• 14 jam lalugrid.id
thumb
Tradisi Makan 12 Anggur Saat Tahun Baru
• 16 jam lalubeautynesia.id
thumb
Khusus Malam Tahun Baru, LRT Jakarta Layani Penumpang hingga Pukul 02.00
• 18 jam lalutvonenews.com
thumb
Doa Awal Tahun Menyambut 2026, Dibaca Pukul 00.00 WIB 1 Januari
• 3 jam lalubisnis.com
thumb
Penanganan 7 Ruas Jalan Nasional Terdampak Pasca Bencana di Aceh Tamiang Berangsur Pulih
• 11 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.